Dispora Kaltim Ingin Hidupkan Kembali Olahraga Tradisional Populer Masa Lalu
Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dispora Kaltim, Bagus Surya Saputra Sugiarta.--

1 Banner Dispora Kaltim 2025-(Foto/ Istimewa)-
SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM – Gempuran teknologi dan pergeseran gaya hidup modern dianggap berpotensi menggerus warisan budaya ini. Salah satunya olahraga tradisional.
Karena itu, Dispora Kaltim mengambil langkah proaktif dengan fokus pada pelestarian melalui strategi sosialisasi intensif dan penyelenggaraan beragam acara.
"Dampaknya sedikit demi sedikit akan terkikis, maka dari itu kita selalu melakukan sosialisasi, melakukan kegiatan-kegiatan [event] olahraga-olahraga tradisional," ujar Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dispora Kaltim, Bagus Surya Saputra Sugiarta, saat ditemui di Kadrie Oening Tower, Samarinda, pada Rabu (23/07/2025).
Bagus menjelaskan bahwa ke depan, Dispora Kaltim akan memperluas cakupan upaya pelestarian.
Fokusnya adalah menggali dan menghidupkan kembali jenis olahraga tradisional yang lebih dekat dengan keseharian serta memori kolektif masyarakat. Ia berencana menghidupkan kembali permainan-permainan yang dulunya sangat populer.
"Nah, ke depannya mungkin kita lebih mencari lagi olahraga masyarakat yang kira-kira minatnya banyak, misalnya layangan, main kasti, main hadang," ungkapnya.
Ia mengenang masa kecilnya, ketika permainan-permainan tradisional tersebut begitu melekat dan menjadi bagian tak terpisahkan dari aktivitas anak-anak sekolah dasar.
"Itu kan dulu waktu saya SD itu populer, sekarang kan enggak ada nih," katanya dengan nada prihatin.
Terkait rencana konkret pelestarian ini, Bagus menegaskan bahwa program tersebut akan mulai direalisasikan secara bertahap.
"Saya mencoba tahun depan insyaallah kita adakan itu," ungkapnya, memberikan sinyal positif terhadap komitmen Dispora.
Bagus juga menguraikan perbedaan kategori olahraga yang diakui oleh Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI).
Menurutnya, KORMI memiliki 98 Induk Organisasi Olahraga (Inorga) yang mewakili berbagai jenis olahraga berbasis masyarakat, berbeda dengan Cabang Olahraga (Cabor) yang umumnya berorientasi pada prestasi.
"Kalau dilihat dari penetapan dari Korminas itu sebanyak 98 Inorga, Inorga itu ya dianggap cabang olahraga, kalau Cabor itu kan dari olahraga prestasi tetapi Inorga itu dari masyarakat," jelasnya.
Dispora sendiri telah melakukan proses seleksi internal terhadap daftar 98 Inorga tersebut. Tujuannya adalah untuk menyaring jenis-jenis olahraga yang dianggap paling relevan dan memiliki potensi daya tarik tinggi di kalangan masyarakat Kalimantan Timur.
"Kami memilah lagi tuh 94 mana sih yang kira-kira yang bisa diterima di masyarakat," tandasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
