Bankaltimtara

Dispora Kaltim Dorong Sosialisasi Squash ke Sekolah, Cabor Potensial tapi Minim Dikenal

Dispora Kaltim Dorong Sosialisasi Squash ke Sekolah, Cabor Potensial tapi Minim Dikenal

Kejurprov Squash Kaltim 2017. -DOK/Nomorsatukaltim-


SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur mendorong cabang olahraga (cabor) squash untuk lebih aktif memperkenalkan diri ke kalangan pelajar usia dini.

Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga, Rasman Rading, sebagai tindak lanjut dari Kejurprov Junior Squash yang berlangsung 12–15 Juni 2025 di Samarinda.

Menurut Rasman, squash masih tergolong cabor baru yang belum familiar di tengah masyarakat, terutama di lingkungan sekolah.

“Squash ini belum begitu dikenal luas, khususnya di kalangan pelajar. Karena itu saya minta kepada pengurus cabor untuk aktif melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah. Banyak pelajar sebenarnya punya minat, tapi tidak tahu squash itu ada,” ujar Rasman..

Rasman menilai, minimnya informasi dan eksposur terhadap squash menjadi salah satu hambatan berkembangnya olahraga ini di Kaltim.

Padahal, squash termasuk cabor yang dipertandingkan di ajang nasional seperti PON, dan punya potensi untuk melahirkan atlet berprestasi.

“Kalau tidak dikenalkan, bagaimana orang mau tertarik? Ini berbeda dengan sepak bola, basket, atau voli yang sudah umum dikenal. Maka saya minta squash sering-sering gelar simulasi atau pertandingan ekshibisi di sekolah,” tegasnya.

Selain sosialisasi, Rasman juga menyoroti persoalan infrastruktur. Saat ini, belum semua daerah di Kaltim memiliki lapangan squash yang representatif.

Dari pantauan Dispora, fasilitas squash baru tersedia di Samarinda, Balikpapan, dan PPU. Sementara Paser sedang dalam tahap pembangunan, dan beberapa daerah seperti Bontang dan Berau masih dalam tahap rencana.

“Ketersediaan sarana memang belum merata. Tapi justru karena cabor ini belum terlalu populer, perlu digencarkan pengenalannya. Mulai dari sekarang, supaya nanti juga bisa bersaing di level nasional,” tambahnya.

Dispora Kaltim berharap, lewat kombinasi antara sosialisasi aktif dan pembenahan fasilitas secara bertahap, squash bisa menjadi salah satu cabor andalan daerah di masa depan.

Rasman juga menegaskan pentingnya kolaborasi antara pengurus cabor, sekolah, dan pemerintah daerah agar talenta muda bisa terjaring lebih luas. (ADV/GTN)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait