Bankaltimtara

Banjir dan Karhutla, 2 Ancaman Utama Bencana di Kutim

Banjir dan Karhutla, 2 Ancaman Utama Bencana di Kutim

Banjir dan kebakaran hutan merupakan 2 ancaman bencana paling dominan sepanjang tahun di Kutai Timur.-(Ilustrasi/ Istimewa)-

KUTAI TIMUR, NOMORSATUKALTIM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Timur (Kutim) menetapkan 2 jenis bencana sebagai ancaman paling dominan yang berpotensi terjadi setiap tahun, yaitu kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) serta banjir. 

Penetapan ancaman utama ini berdasarkan hasil pemetaan risiko dan evaluasi kejadian di tahun-tahun sebelumnya.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kutim, Muhammad Naim, mengatakan bahwa pola ancaman bencana di Kutim sangat bergantung pada perubahan musim. Ketika cuaca memasuki periode panas ekstrem, risiko Karhutla meningkat tajam.

Sebaliknya, saat wilayah mulai diguyur hujan dengan intensitas tinggi, potensi banjir meningkat dan menjadi perhatian utama pemerintah daerah. Kondisi itu membuat BPBD harus menyiapkan dua skenario kesiapsiagaan sekaligus sepanjang tahun.

BACA JUGA: 174 Korban Meninggal, 79 Hilang dan Ribuan Mengungsi akibat Bencana di Sumut, Sumbar dan Aceh

BACA JUGA: Bencana Banjir di Sumatera: Jalanan di Kabupaten Agam Penuh Lumpur, Ribuan Kayu Gelondongan Hanyut

“Dari kajian bencana yang telah dibuat oleh teman-teman, dominasi bencana itu untuk sementara dua yang lebih dominan,” ujar Naim saat dikonfirmasi baru-baru ini.

Ia menambahkan, identifikasi risiko ini menjadi bagian penting dalam penyusunan strategi pencegahan dan mitigasi. Tujuannya agar langkah penanganan bencana lebih efisien, tepat sasaran, dan dapat meminimalkan dampak kerugian.

Saat ini, berdasarkan laporan cuaca harian dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Kutim telah memasuki musim hujan. Hal itu membuat BPBD mulai meningkatkan kesiapsiagaan terhadap banjir di sejumlah daerah rawan.

“Alhamdulillah tiap hari BMKG merilis cuaca. Kalau sudah masuk musim penghujan, maka risiko yang akan kita terima adalah banjir,” tegasnya.

BACA JUGA: Internet Gratis dari Acehlink Bantu Jurnalis Sampaikan Informasi Terkini Bencana Aceh

BACA JUGA: Video Harrison Ford Marahi Zulkifli Hasan Kembali Viral, Pascabencana Banjir Besar di Sumatera

Beberapa wilayah yang berada di dataran rendah, pemukiman padat, dan area dekat aliran sungai disebut berpotensi mengalami luapan air apabila intensitas hujan berlangsung terus-menerus.

Karena itu, BPBD mengimbau warga untuk terus memantau kondisi lingkungan sekitar, terutama mereka yang tinggal di kawasan rentan. Kesadaran masyarakat dianggap memiliki peran besar dalam menekan dampak bencana.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: