Bankaltimtara

Tiga Tahun Tidak Dikasih Penyertaan Modal, BUMD Kukar Ini Tetap Bisa Hasilkan Deviden

Tiga Tahun Tidak Dikasih Penyertaan Modal, BUMD Kukar Ini Tetap Bisa Hasilkan Deviden

Ilustrasi BUMD.-istimewa-

“Dengan tambahan persetujuan 20 sampai 25 miliar, total setoran kami sudah mendekati 130 miliar,” jelasnya.

Dalam menjalankan bisnis di luar PI, MGRM bergerak pada sektor perdagangan LPG dan HSD, serta penyediaan jasa penunjang seperti transportasi BBM, layanan pengelolaan stok.

Hingga menjadi vendor pada sejumlah anak usaha Pertamina. Menurut Efri, MGRM kini memiliki 12 karyawan yang menangani berbagai proyek, termasuk yang berada di Anggana, Kutai Timur, Balikpapan, dan Penajam Paser Utara.

“Kami juga menjadi vendor dan kontraktor di beberapa unit Pertamina Group, termasuk Kilang Pertamina Balikpapan dan terminal Lawe-Lawe,” tuturnya.

Dalam laporan laba rugi tahun buku 2023, MGRM mencatat pendapatan Rp773.540.943, dengan laba kotor Rp147.866.688.

BACA JUGA:APBD Kutai Kartanegara Turun, Rendi: Perusda Jangan Hanya Minta Tambahan Modal, tapi Lebih Kreatif

Beban operasional sebesar Rp1.822.120.077 membuat perusahaan mencatat rugi operasional, namun pendapatan lain-lain sebesar Rp86.265.975.889 mendorong laba bersih setelah pajak menjadi Rp84.395.487.492.

“Total setoran PAD sejak saya menjabat sudah mencapai sekitar Rp 130 miliar,” ungkapnya.

Laporan tahunan 2023 menunjukkan bahwa penerimaan terbesar berasal dari dividen PT Migas Mandiri Pratama Kalimantan Timur senilai Rp 82.448.229.001.

Perusahaan juga mencatat pendapatan dari penjualan LPG dan batu sebesar Rp147.866.688 serta pendapatan operasional lainnya sebesar Rp1.819.221.315, yang bersumber dari sewa gudang, sewa kantor, sewa SPBN, sewa SPOB, dan operasional Batching Plant.

Pendapatan lain-lain dari deposito, giro, serta pengembangan DPLK BNI tercatat Rp3.901.924.723 sehingga total pendapatan usaha dan non-usaha 2023 mencapai Rp85.869.012.725.

Pada saat yang sama, MGRM menyelesaikan kewajiban pembayaran dividen tahun buku 2022 senilai Rp40.398.953.293 dan membayar pesangon eks karyawan sebesar Rp401.900.000.

BACA JUGA:2 Tahun Beroperasi, Perusda Bhakti Praja Belum Berkontribusi untuk PAD Berau

Pada 2024, MGRM kembali melaporkan pencapaian pendapatan yang stabil dengan total Rp84.139.000.000. Penerimaan utama berasal dari dividen PI Mahakam senilai Rp77.239.000.000.

Disusul pendapatan LPG, Oil Bases, dan batu Rp1.364.000.000. Pendapatan operasional lain seperti sewa SPBN, sewa SPOB, Batching Plant, dan sewa kendaraan mencapai Rp4.934.311.480, sementara pendapatan lain-lain dari giro serta deposito mencapai Rp2.716.601.000.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: