Pemprov Kaltim Pendam Niatan Kembangkan PLTN, Fokus Bangun Energi Terbarukan
Ilustrasi reaktor nuklir. -pixabay-
BACA JUGA:Akibat Cuaca Panas, Sejumlah PLTN di Eropa Tutup Sementara
Tapi, 2021, terjadi gempa tektonik di sekitar wilayah Berau dengan magnitudo 4,1. Ini menjadi gempa pertama di wilayah Kalimantan.
Fenomena ini semakin menguatkan. Bahwa PLTN di wilayah utara Kaltim seperti Talisayan, tidak 100 persen aman.
Meski begitu, hingga kini belum ada tanda-tanda kebangkitan kembali wacana PLTN di Kaltim.
ESDM Kaltim saat ini lebih fokus pada hilirisasi dan pengembangan energi terbarukan. Salah satunya melalui Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
"Untuk sekarang, fokus kami adalah mendorong hilirisasi dan energi terbarukan. Salah satu prioritasnya adalah pengembangan PLTS, baik di kawasan perdesaan maupun industri kecil," paparnya.
BACA JUGA:Transisi Energi di Kaltim Mandek, Ketergantungan pada Batu Bara Jadi Penghambat Utama
Memang, saat ini batu bara masih menyumbang sekitar dua pertiga dari total pembangkit listrik di Indonesia. Pemerintah sendiri menargetkan emisi nol bersih pada 2050 mendatang.
Pemerintah menargetkan 40 hingga 54 gigawatt dari 400 gigawatt kapasitas listrik nasional padatahun 2060 berasal dari energi nuklir.
Rencana awalnya adalah membangun sebuah reaktor modular kecil di Kalimantan pada "tahun 2030 atau 2032.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
