Hangatnya Suasana Tradisi Beseprah: Saat Bangsawan, Pejabat, Rakyat Duduk Bersama Tanpa Sekat
Warga Tenggarong yang mengikuti tradisi Beseprah di depan Kesultanan Kutai.-Ari/Disway Kaltim-
Di sisi lain, ratusan warga yang hadir tampak menikmati setiap momen.
Anak-anak berlarian di sekitar karpet sebelum akhirnya ikut duduk bersama orang tua mereka. Para ibu-ibu menata hidangan sambil tersenyum.
Sementara para bapak berbincang santai dengan sesama maupun orang baru yang ditemuinya di acara tersebut.
BACA JUGA:Semangat Juang Dalam Darah Kutai, Sebuah Drama Kolosal di Pembukaan Erau 2025
Kebersamaan inilah yang membuat Beseprah selalu dinanti setiap tahun.
Juru Bicara Kesultanan, Pangeran Aji Noto Negoro Heriansyah, menegaskan bahwa acara ini adalah rangkaian Erau adat Kutai tahun 2025 dengan tema menjaga marwah Nusantara.
“Atas nama Kesultanan, acara Beseprah tahun ini adalah bagian dari Erau adat Kutai 2025 dengan tema menjaga marwah Nusantara,” ungkapnya.
Menurut Heriansyah, makan bersama dengan duduk bersila melantai menjadi simbol yang sarat makna.
Tidak hanya melambangkan persaudaraan, tetapi juga pengingat bahwa setiap manusia setara di hadapan Sang Pencipta.
BACA JUGA:Menteri Pariwisata Janjikan Festival Erau Masuk Event Unggulan Nasional
“Berseprah melambangkan keakraban antar semua kalangan masyarakat, tanpa ada sekat yang memisahkan,” ujarnya menjelaskan.
Di sela-sela jamuan, doa-doa dipanjatkan agar Sultan senantiasa diberi kekuatan untuk mengayomi rakyatnya.
Kehangatan pun semakin terasa ketika para bangsawan kesultanan turut turun tangan membantu menyajikan makanan.
Gambaran itu seperti membawa masyarakat kembali ke masa kejayaan Kesultanan Kutai Kartanegara.
Ketika para pangeran dan keluarga istana melayani rakyat dengan penuh kerendahan hati.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
