Bankaltimtara

Tradisi Penyambutan Naga Bekenyawa, Bukti Hubungan Erat Kesultanan Kutai dengan Kerajaan Bugis di Samarinda

Tradisi Penyambutan Naga Bekenyawa, Bukti Hubungan Erat Kesultanan Kutai dengan Kerajaan Bugis di Samarinda

Penyambutan perwakilan Kesultanan Kutai Kartanegara dalam Kegiatan Penyambutan Naga Bekenyawa di Batang Aji Sultan Muhammad Parikesit Kelurahan Baqa, Kecamatan Samarinda seberang.-Rahmat/Disway Kaltim-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM – Pemkot Samarinda turut menyambut iringan Naga Bekenyawa yang melintasi Sungai Mahakam, di Samarinda Seberang, Minggu 28 September 2025.

Tradisi yang syarat makna sejarah ini disambut Pemerintah Kota Samarinda bersama masyarakat Kecamatan Samarinda Seberang.

Rombongan kerabat kesultanan tiba di Dermaga Batang Aji Sultan Muhammad Parikesit, Kelurahan Baqa, Kecamatan Samarinda Seberang.

Mereka dikawal 40 prajurit barisan Bugis Jokaje Besi Bandranga yang menjadi bagian tak terpisahkan dalam prosesi adat tersebut.

Sejumlah pangeran turut hadir. Antara lain Pangeran Haryo Surya Adi Kesuma, Pangeran Haryo Surya Adi Manggala, Pangeran Aryo Putro Amijoyo, serta Pangeran Mangkubumi Patih, didampingi kerabat kesultanan.

Kehadiran mereka menjadi simbol eratnya ikatan budaya dan sejarah antara Kesultanan Kutai dan Kerajaan Bugis.

“Tradisi ini menunjukkan dedikasi luar biasa untuk melestarikan budaya. Keharmonisan, silaturahmi, dan kekerabatan yang sudah terjalin sejak lama harus terus dijaga,” ucap Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Samarinda, Muslimin.

Dalam kesempatan itu, Pangeran Mangkubumi juga menyerukan yel-yel persaudaraan “Bugis Kutai”.

Yang merupakan lambang eratnya hubungan Kutai dengan kerajaan Bugis yang ada di Samarinda Seberang sejak dahulu.

Menjelang pelaksanaan prosesi adat, warga Samarinda Seberang bersama pemerintah setempat menggelar kerja bakti.

Mereka membersihkan area dermaga, memasang umbul-umbul, hingga menyiapkan tenda.

“Ini bukan sekadar seremoni, tapi sudah menjadi bagian dari keseharian yang mencerminkan kerukunan,” kata Muslimin.

Ia menegaskan, Pemkot Samarinda akan terus berkoordinasi dengan Kesultanan Kutai dan masyarakat untuk mendukung pelestarian budaya Erau.

“Kami akan sampaikan langsung kepada Wali Kota agar ke depan pelaksanaannya semakin baik,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: