Bankaltimtara

Pengangguran di Kaltim Didominasi Lulusan SMA, Disnakertrans Intensifkan Pelatihan Kerja Berbasis Industri

 Pengangguran di Kaltim Didominasi Lulusan SMA, Disnakertrans Intensifkan Pelatihan Kerja Berbasis Industri

Suasana job fair di Samarinda beberapa waktu lalu.-istimewa-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM – Tingkat pengangguran di Kaltim diklaim menurun. Namun pemerintah masih menghadapi tantangan besar dalam hal kualitas dan kompetensi tenaga kerja.

Data terbaru menunjukkan bahwa pengangguran tertinggi di Kaltim masih didominasi oleh lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA), yang menunjukkan perlunya evaluasi terhadap kesiapan lulusan untuk masuk ke dunia kerja.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kaltim, Rozani Erawandi, menyebut bahwa pada tahun 2024, tingkat pengangguran tertinggi berada di jenjang pendidikan SMA dengan angka mencapai 27,60 persen.

Meskipun angka tersebut telah mengalami penurunan 7,60 persen dibandingkan tahun sebelumnya, kondisi ini tetap menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah.

BACA JUGA: Kapal Besar Sulit Lewat, Pemprov Kaltim Ajukan Re-Desain Jembatan Balikpapan-PPU ke Kementerian PUPR

“Kalau di tahun 2024, pengangguran tertinggi sebenarnya itu di level SMA. Di 27,60 persen. Itu sudah 7,60 persen turun sebenarnya dibanding tahun sebelumnya,” ujar Rozani.

Rozani menjelaskan, penurunan angka pengangguran memang menunjukkan perbaikan.

Namun, dominasi lulusan SMA dalam komposisi pengangguran mengindikasikan ketidaksesuaian antara kompetensi yang dimiliki lulusan dan kebutuhan dunia kerja.

Khususnya sektor formal yang terus berkembang di Kaltim.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada Februari 2025 tercatat sebesar 5,33 persen.

BACA JUGA:Ribuan Kursi Siswa SD dan SMP Negeri Samarinda Masih Kosong, Siapa Berhak Mengisi?

Jika dibandingkan dengan TPT pada Agustus 2024 yang mencapai 5,14 persen, angka ini memang mengalami sedikit kenaikan.

Namun tetap berada di bawah target eksisting daerah, yakni 6 hingga 7 persen.

“5,14 persen itu merupakan capaian yang boleh dikatakan prestasi bagi kabupaten secara akumulasi di Kalimantan Timur, karena target-target kita itu untuk pengangguran itu pada existing-nya di antara 6 sampai 7 persen sebenarnya. Kalau bisa menurunkan sampai 5 persen ya luar biasa,” katanya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait