Dampak Tragedi KMP Muchlisa, Separuh Armada Feri di Kariangau Dikandangkan Sementara
Separuh kapal feri di Pelabuhan Kariangau, Balikpapan terpaksa dikandangkan sementara menyusul insiden tenggelamnya KMP Muchlisa pada Senin, 5 Mei 2025 lalu.-(Dok. Nomorsatukaltim)-
BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Tragedi tenggelamnya KMP Muchlisa di perairan Teluk Balikpapan, pada Senin (5/5/2025), nampaknya menjadi titik balik perhatian terhadap aspek keselamatan pelayaran di wilayah Kalimantan Timur (Kaltim).
Menyusul insiden tersebut, sejumlah armada feri di Pelabuhan Kariangau tidak dioperasikan sementara waktu, setelah Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) melakukan pemeriksaan terhadap kondisi kapal.
Pemeriksaan atau ramp check dimulai Kamis (8/5/2025), terhadap sedikitnya 18 kapal yang melayani rute penyeberangan Balikpapan–Penajam Paser Utara (PPU).
Selain itu, 2 kapal lainnya yang melayani rute Balikpapan menuju Palu, Taipa, dan Mamuju juga menjadi target ramp check.
BACA JUGA: KNKT Investigasi KMP Muchlisa, Terhambat Pengangkatan Bangkai dan Muatan Kapal
BACA JUGA: Trauma Naik Feri Bawa Mobil, Cerita Dessy Penumpang Selamat Tenggelamnya KMP Muchlisa
Berdasarkan hasil ramp check tersebut, sejumlah kapal terpaksa 'dikandangkan' lantaran dinilai belum memenuhi standar keselamatan pelayaran.
Koordinator Satuan Pelayanan (Koorsatpel) Pelabuhan Kariangau, Karolus Makin, tak menampik bahwa ramp check tersebut menyebabkan gangguan lalu lintas penyeberangan.
"Dampaknya pasti antrean panjang. Itu yang terjadi di lapangan," jelasnya melalui sambungan telepon pada Senin (12/5/2025) sore.
Namun, pemeriksaan tetap diperlukan untuk meningkatkan stadar keamanan pelayaran di Pelabuhan Kariangau.
BACA JUGA: Proses Penghitungan Ganti Rugi Kendaraan Muatan KMP Muchlisa Ditarget Selesai Bulan Ini
BACA JUGA: Kahayu, Mualim KMP Muchlisa yang Heroik, Tenggelam Setelah Mengevakuasi Penumpang
Adapun fokus pemeriksaan tertuju pada 18 kapal yang melayani rute vital Balikpapan–Penajam Paser Utara (PPU), serta dua kapal lainnya yang memiliki tujuan ke Palu, Taipa, dan Mamuju.
Karolus memaparkan bahwa hasil pemeriksaan yang telah dilakukan KSOP tersebut menunjukkan bahwa banyak kapal yang terpaksa ditarik dari peredaran untuk sementara waktu.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
