Tidak Berpotensi Tsunami, Gempa Lebak Selatan Banten Bikin Warga Berhamburan Keluar Rumah
ilustrasi (int). Banten, DiswayKaltim.com - Warga Lebak Selatan di Kabupaten Lebak, Banten, merasakan getaran gempa yang cukup kuat saat mereka tengah istirahat pukul 21.25 WIB, Minggu (28/7/2019). Gempa dengan kekuatan Magnitudo 5,2 SR, terjadi pukul 21.25 WIB dengan lokasi 7.42 LS,106.03 BT 959 KM Barat Daya Bayah di kedalaman 10 km. Kepala BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Lebak Kafrawi mengatakan, saat ini tim relawan BPBD sedang melakukan penyisiran dampak gempa yang terjadi di wilayah selatan Kabupaten Lebak. “Gempanya tidak berpotensi terjadinya tsunami. Namun demikian, kami menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan terus meningkatkan kewaspadaan akan terrjadinya gempa susulan,” ujar Kafrawi. Menurut Kafrawi, gempa yang terjadi di wilayah Lebak selatan dirasakan oleh warga yang berada di Kecamatan Wanaslaam, Malingping, Panggarangan, Cihara, Bayah,Cibeber dan Cilograng.”Kalau untuk di Rangkasbitung warga tidak merasakan adanya getaran gempa,” tukasnya Petugas Balawasita yang juga mantan kepala desa Sawarna, Kecamatan Bayah Erwin Komara mengatakan, saat dirinya tengah beristirahat tiba-tiba merasakan getaran gempa yang cukup kuat. Sehingga lampu gantung yang ada di rumahnya ikut bergoyang akibat kuatnya getaran gempa yang membuat dirinya dan keluarga berhamburan ke luar rumah menyelamataan diri. “Saat itu saya dan keluarga sedang beristirahat sambil nonton televisi. Tiba-tiba merasakan getaran gempa yang cukup kuat membuat gelas yang ada di meja jatuh sehingga saya dan keluarga langsung lari keluar rumah menyelamatkan diri,” terangnya. Saat ini masih banyak warga yang belum berani pulang ke rumah dan berkumpul di tempat ketinggian, karena letak kampung Gondang, Desa Sawarna Timur sangat berdekatan dengan pantai Sawarna. “Ini gempa yang pukul 21.25 adalah gempa susulan, dan tadi pukul 20.00 WIB juga ada gempa dengan kekuatan 4 SR,” cetusnya. Saat ini dia bersama anggota Balawisata dan pemuda Sawarna terus memantau kondisi air laut di pantai Sawarana. “Jika nanti ada gempa susulan lagi atau terjadi penyusutan air laut, kami minta warga untuk segera mencari tempat yang lebih aman di ketinggian,” ungkapnya.(yas/indopos/eny)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: