Bankaltimtara

Laporan Sudah Masuk ke Polres Kukar, Berikut Kronologi Kekerasan Oknum Brimob pada Warga Jonggon

Laporan Sudah Masuk ke Polres Kukar, Berikut Kronologi Kekerasan Oknum Brimob pada Warga Jonggon

Luka-luka yang dialami para korban penganiayaan oleh oknum Brimob di Kukar.-istimewa-

KUTAI KARTANEGARA, NOMORSATUKALTIM –  Aksi dugaan kekerasan dilakukan oknum Brimob terhadap 18 warga Desa Jonggon, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Insiden tersebut terjadi tepat di depan Markas Komando (Mako) II Brimob, Kelurahan Loa Ipuh Darat.

Peristiwa bermula pada Kamis 17 Juli 2025 sore ketika korban bernama Puji Friyadi sedang dalam perjalanan pulang setelah mengumpulkan hasil panen petani.

Di depan markas Brimob, ia turun dari mobil untuk untuk menayakan kepada para anggota Brimob perihal pemasangan polisi tidur berupa balok kayu yang melintang di jalan poros menuju desa, demi menghindari kecelakaan.

Hal itu justru berujung nahas. Menurut keterangan keluarganya, Puji mengalami kekerasan dari beberapa anggota Brimob, diseret masuk ke markas, dan tak terlihat hingga 2 jam kemudian.

BACA JUGA: Polda Kaltim Tindak Tegas 3 Oknum Polisi Penyelundup Sabu di Samarinda

BACA JUGA: Brimob Polda Kaltim: Tak Ada Toleransi Bagi Anggota yang Terlibat Narkoba

“Dia sempat menegur anggota yang sedang memasang kayu balok di jalan. Tapi setelah itu justru dipukul dan diseret ke dalam markas,” ungkap Agus Susanto, kakak kandung korban pada Senin 21 Juli 2025.

Ia menambahkan, bahwa saat ditemukan kembali, kondisi adiknya memprihatinkan. Ada luka di kepala, jari kelingking patah, dan diduga mengalami pendarahan otak.

“Jari kelingking kanan patah, ada benjol di kepala, dan bibir pecah. Biaya operasi saja Rp20 juta. BPJS tidak menanggung,” jelas Agus.

Keesokan harinya, Jumat 18 Juli 2025, sebanyak 18 warga Jonggon mendatangi markas Brimob untuk mempertanyakan nasib Puji. Namun niat klarifikasi itu justru berbuntut bentrok.

BACA JUGA: Ketergantungan DBH Tambang dan Migas Ancam PAD, Kukar Gali Potensi Lain

BACA JUGA: Lawan Polisi di Jalan Raya, Pengedar Sabu Berakhir Diborgol

Sahmi, warga RT 14 yang turut serta, mengaku juga menjadi korban kekerasan saat datang bersama rombongan warga.

“Waktu kami sampai, belum sempat turun semua, sudah diteriaki. Mobil kami langsung dikerubungi. Saya ditarik dan dipukuli,” katanya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: