Dampak LPG 3 Kg Langka, Warga Rela Mengantre di Kantor Kecamatan Samarinda Ulu Sejak Pagi
Warga mengantre untuk membeli gas dengan harga murah di Kantor kecamatan Samarinda ulu Jalan Juanda Samarinda.-rahmat/disway kaltim-
SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Kantor kecamatan Samarinda Ulu mendadak penuh, pada Kamis (12/6/2025). Warga berduyun-duyun mengantre dapatkan gas Elpiji 3 kg, yang dijual di bawah harga eceran sebesar Rp 18 ribu.
Sebanyak 560 tabung dibagikan secara langsung kepada warga yang terdata sebagai penerima manfaat.
Camat Samarinda Ulu, Sujono, menyebut kegiatan ini sebagai langkah cepat untuk menjawab kebutuhan masyarakat.
"Ini kegiatan luar biasa, karena sifatnya mendadak dari Dinas Perdagangan. Tapi sangat tepat, mengingat masyarakat memang sangat membutuhkan," ujarnya di sela pendistribusian.
BACA JUGA:Minta Stop Perdebatan, Andi Harun Yakin MBG Bawa Efek Ganda untuk Samarinda
Ia menegaskan bahwa pembagian LPG dilakukan secara selektif.
Yang diprioritaskan adalah pemilik kartu kendali dari Dinas Perindustrian namun belum sempat mengambil kartu tersebut di pangkalan.
Menurutnya, distribusi juga menyasar warga yang berstatus miskin. Itu dibuktikan berdasarkan data di Sistem Statistik Nasional (SSN) dan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
“Kami minta mereka membawa KTP dan KK sebagai bukti pencocokan data. Jika kebutuhan warga dengan kartu kendali sudah terpenuhi, sisa stok akan dialokasikan untuk warga berstatus miskin sesuai data tersebut,” tambahnya.
BACA JUGA:Sebanyak 80 Siswa SMP Muhammadiyah 4 Samarinda Nikmati Makan Bergizi Gratis
Sujono mengakui, kelangkaan gas melon telah ramai dibicarakan warga di media sosial. Karena itu dengan adanya kegiatan ini diakuinya sangat membantu warga yang kesulitan mendapatkan gas sejak beberapa waktu lalu.
Pihak kecamatan juga melibatkan petugas pangkalan untuk memastikan distribusi tepat sasaran.
“Kami pantau langsung agar tabung benar-benar sampai ke tangan yang berhak. Banyak warga tidak sempat mengambil sebelumnya karena gas di rumahnya masih tersedia, dan saat habis, distribusi ke pangkalan belum masuk,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
