7 Komponen Kendaraan yang Bisa Rusak Akibat BBM Oplosan, Waspadai Sebelum Terlambat!

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM – Kasus dugaan bahan bakar minyak (BBM) oplosan kembali menjadi sorotan. 

Khususnya setelah banyak pengguna kendaraan bermotor di Kalimantan Timur (Kaltim) mengeluhkan mesin mogok, brebet, hingga rusak usai mengisi bahan bakar di SPBU tertentu. 

Meskipun sekilas tampak normal, BBM yang tercampur zat lain seperti air, alkohol, hingga minyak bekas ternyata sangat berbahaya bagi kendaraan.

Tak hanya merusak performa, BBM oplosan juga dapat menyebabkan kerusakan permanen pada sejumlah komponen vital. Jika dibiarkan, biaya perbaikannya bisa sangat mahal. 

BACA JUGA: Pertamina Diminta Lakukan Investigasi Menyeluruh atas Dugaan BBM Oplosan

BACA JUGA: Heboh Kendaraan Brebet, Pertamina Tegaskan Tidak Ada Perubahan Distribusi BBM di Balikpapan

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini adalah tujuh komponen kendaraan yang paling rentan rusak akibat BBM oplosan:

1. Injektor

Sistem injektor pada kendaraan bertugas menyemprotkan bahan bakar ke ruang bakar dengan tekanan tinggi dan presisi. 

Ketika BBM terkontaminasi air atau zat asing, injektor bisa tersumbat atau aus. Akibatnya, pembakaran jadi tidak sempurna, mesin tersendat atau brebet, bahkan tidak bisa dinyalakan. 

Perbaikan injektor biasanya tidak murah, apalagi jika harus diganti seluruhnya.

BACA JUGA: Hari Lebaran Motor Warga Balikpapan Mogok Setelah Isi BBM di SPBU, Pertamina Tunggu Sampel

BACA JUGA: Pertamina Klaim BBM Sesuai Spesifikasi Dirjen Migas, Masyarakat bisa Sampaikan Keluhan di Hotline 135

2. Pompa Bahan Bakar

Pompa bahan bakar memiliki peran penting dalam mendistribusikan BBM dari tangki ke mesin. Ketika BBM tidak murni—misalnya mengandung air—pompa harus bekerja lebih keras dan berisiko rusak akibat korosi atau keausan. 

Kerusakan pada pompa bahan bakar bisa menyebabkan kendaraan tidak bisa distarter atau mati mendadak di tengah jalan.

3. Filter Bahan Bakar

Sumber: