Andi Harun Tolak Sidak BBM Diduga Bikin Brebet: Saya Tidak Mau Menambah Daftar Kegaduhan

Andi Harun Tolak Sidak BBM Diduga Bikin Brebet: Saya Tidak Mau Menambah Daftar Kegaduhan

Wali kota Samarinda, Andi Harun menyarankan langkah konkret dengan pengujian laboratorium untuk BBM Pertamina yang diduga membuat kendaraan bermasalah.-(Disway Kaltim/ Mayang)-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Polemik bahan bakar minyak (BBM) Pertamina yang diduga menyebabkan kerusakan sejumlah kendaraan di Kota Samarinda terus menjadi sorotan publik. 

Wali Kota Samarinda, Andi Harun memilih untuk tidak terjun langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). 

Andi Harun mengaku, dirinya memilih bersikap hati-hati agar tidak memperkeruh suasana. 

Andi harun merasa pemeriksaan sejumlah SPBU yang diduga mengoplos BBM jenis Pertamax dan Pertamax Turbo itu sudah cukup dilakukan oleh banyak pihak.

BACA JUGA: PMII Demo Kantor Pertamina Samarinda Terkait Dugaan BBM Oplosan, Pemilik Kendaraan Pertanyakan Ganti Rugi

Pemeriksaan dan pengambilan sample pun diuji dan dilakukan oleh berbagai pihak, mulai Kepolisian, hingga Gubernur Kalimantan Timur, Rudi Mas’ud. 

Andi harun menilai, kehadiran mereka ini sudah memadai untuk menangani kasus tersebut.

Alasan ia tidak turun ke lapangan adalah untuk menghindari potensi keributan lebih lanjut di tengah situasi yang sudah ramai diperbincangkan. 

Meski begitu, Belum ada pihak yang mampu memberikan jawaban pasti terkait penyebab kerusakan. 

BACA JUGA: Pemprov Kaltim Akan Panggil Pertamina, Bahas Dugaan BBM Bermasalah

Meski berbagai elemen masyarakat dan instansi pemerintah telah melakukan pemantauan dan pengecekan.

“Saya tidak mau turun untuk inspeksi, karena saya tidak mau menambah lagi daftar kegaduhan. Sudah cukup beberapa pihak yang turun langsung,” ungkap Andi Harun, Selasa (8/4/2025).

Apalagi, sebagai kepala daerah, dirinya harus bisa melontarkan statemen yang dapat dipertanggungjawabkan.

"Sejauh ini belum ada jawaban yang pasti. Hasil dari pengecekan ini sudah beramai-ramai tapi tidak membawa kepastian,"ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: