Pasca Sidak SPBU Bersama Kepolisian, Pertamina Tegaskan Tidak Ada Perubahan Distribusi BBM di Balikpapan

 Pasca Sidak SPBU Bersama Kepolisian, Pertamina Tegaskan Tidak Ada Perubahan Distribusi BBM di Balikpapan

Kepolisian bersama Pertamina saat melakukan pengecekan BBM di beberapa SPBU di Balikpapan. -dok/Humas Polresta Balikpapan-

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Area Manager Communication, Relations, & CSR Regional Kalimantan PT Pertamina Patra Niaga Eddi Mangun, menegaskan hasil investigasi BBM yang didistribusikan sudah sesuai standar.

Seperti diketahui, PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan beberapa waktu lalu telah melakukan investigasi terhadap sampel yang diambil melalui beberapa SPBU.

Yang ada di Samarinda dan Balikpapan, mengingat banyak terjadinya kasus kendaraan bermasalah usai mengisi BBM (Bahan Bakar Minyak).

BACA JUGA:Hari Lebaran Motor Warga Balikpapan Mogok Setelah Isi BBM di SPBU, Pertamina Tunggu Sampel

“Kalau ditempat kita sudah on spec semua, hanya kemarin Polres juga kita ajak jadi kita tunggu hasil yang dari teman-teman polres ya,” tuturnya melalui pesan teks saat dikonfirmasi Nomorsatukaltim, Jumat (4/4/2025).

Selanjutnya, Eddi mengungkapkan bahwa pihaknya tetap akan melakukan distribusi seperti biasa karena tidak ada yang berubah.

“Kita tetap normal distribusi karena tidak ada yang berubah dari sisi kami,” tegasnya.

Namun keluhan terbaru datang dari seorang warga kawasan Balikpapan Utara, Yono. Ia menemukan BBM jenis pertamax keruh setelah dikuras dari tanki kendaraannya.

“Saya isi pertamax 400 ribu, kemaren dibawa tetanggaku jalan, mesin mbrebet-mbrebet. Dikuras sama bengkel panggilan, Pertamax kelihatan keruh, kecampur air,” ujarnya, Jumat (4/4/2025).

BACA JUGA:Pertamina Klaim BBM Sesuai Spesifikasi Dirjen Migas, Masyarakat bisa Sampaikan Keluhan di Hotline 135

Keluhan lain datang dari Yogi (30), warga Gunung Bugis, menjadi salah satu korban. Yamaha N-Max kesayangannya terpaksa dilarikan ke bengkel akibat mesin yang tiba-tiba ngadat.

"Baru beberapa hari lalu isi Pertamax Turbo, di SPBU Karang Anyar," ungkap Yogi.

Ia pun akhirnya merogoh kocek hingga Rp 1,3 juta, dengan biaya terbesar untuk penggantian pompa bensin seharga Rp 950 ribu. Kejadian ini membuat Yogi trauma untuk mengisi bahan bakar di SPBU.

"Mending beli bensin eceran di botol kaca, biar kelihatan murni," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: