Resmi Gabung NDB, Berikut ini Sejumlah Keuntungannya untuk Indonesia

Presiden NDB Dilma Rousseff menegaskan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam pembangunan berkelanjutan dan transformasi ekonomi.

“Indonesia adalah negara yang sangat penting di kawasan ini dan bagi Bank BRICS. Kami percaya kerja sama ini akan memberikan manfaat besar bagi kedua pihak,” ujar Rousseff.

BACA JUGA: Lesunya Ekonomi Jelang Lebaran: Daya Beli Masyarakat Terus Merosot

BACA JUGA: Kerap Terima Aduan, Disnakertrans PPU Sebut Perusahaan Outsourcing Rawan Langgar Bayar THR

Pendanaan untuk Transisi Energi dan Keberlanjutan

Indonesia saat ini tengah fokus pada transisi energi, termasuk pengembangan energi terbarukan dan pengurangan ketergantungan pada bahan bakar fosil. 

NDB menawarkan skema pendanaan yang dapat digunakan untuk mendukung proyek-proyek energi hijau di Indonesia.

Rousseff secara khusus memuji Indonesia dalam penggunaan biofuel dan menyoroti capaian biodiesel 40% (B40) sebagai langkah maju dalam pengurangan emisi karbon.

“Indonesia adalah pemimpin dalam biofuel, dengan pencapaian 40% biodiesel. Saya sangat terkesan dengan hal ini,” ungkap Rousseff.

BACA JUGA: Bank Mandiri Siapkan Rp 2,32 T untuk Penukaran Uang di Kalimantan, Pecahan Rp 20.000 Paling Diminati

BACA JUGA: 400 Ribu Pemudik Melintas di Bandara Sepinggan, Naik 14 Persen Dibanding Lebaran Tahun Lalu

Penguatan Hubungan dengan Negara BRICS

Bergabungnya Indonesia ke dalam NDB juga memperkuat posisinya dalam kerja sama ekonomi dengan negara-negara BRICS (Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan). 

Ini membuka peluang lebih besar untuk investasi, perdagangan, dan aliansi strategis di tingkat global.

NDB, kata Rousseff, berkomitmen untuk menghormati kedaulatan negara anggota dan berfokus pada kebutuhan serta prioritas masing-masing negara. 

Rousseff menegaskan bahwa semua anggota NDB akan menyambut baik kehadiran Indonesia di dalam bank ini.

BACA JUGA: Mendekati Lebaran, Harga Cabai di Kubar Makin 'Pedas'!

Sumber: