Mendekati Lebaran, Harga Cabai di Kubar Makin 'Pedas'!

Pedagang di Pasar Barong Tongkok, Kubar mengeluhkan kenaikan harga cabai menjelang Idulfitri 1446 Hijriah.-(Disway Kaltim/ Eventius)-
KUBAR, NOMORSATUKALTIM – Mengakhiri pekan ketiga bulan suci Ramadan, harga cabai rawit di Kutai Barat (Kubar) makin "pedas", harganya naik signifikan.
Salah satu pedagang di Pasar Barong Tongkok, Rina, mengungkapkan bahwa kenaikan harga cabai ini sudah terjadi sejak beberapa minggu sebelum Ramadan.
"Harga cabai memang sudah mulai naik sejak satu atau dua pekan sebelum puasa. Tapi kenaikan paling terasa sekarang, sudah sampai Rp100.000 per kilogram," ujar Rina saat ditemui di lapaknya pada Jumat (21/03/2025).
Ia menjelaskan bahwa pasokan cabai yang semakin berkurang juga menjadi penyebab utama kenaikan harga.
BACA JUGA: Wagub Kaltim Kunjungi Pasar SAD Berau: Mudah-mudahan Tidak Ada Inflasi
BACA JUGA: Kendalikan Inflasi, Pemkab Kukar Manfaatkan Dana Fiskal 2024 untuk Stabilkan Harga Cabai
"Stok di pasar memang makin sedikit. Banyak pembeli yang mengeluh karena harga terlalu mahal, tapi kami juga tidak bisa berbuat banyak karena harga dari pemasok memang sudah tinggi," tambahnya.
Menurut Rina, kondisi cuaca yang tidak menentu beberapa waktu terakhir berdampak pada hasil panen petani, sehingga pasokan cabai menjadi terbatas.
"Kalau panen terganggu, otomatis pasokan juga berkurang. Itulah yang menyebabkan harga semakin naik," tuturnya.
Bumbu Dapur Ikut Naik
Tak hanya cabai rawit, harga bumbu dapur lainnya seperti bawang merah dan bawang putih juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
BACA JUGA: Pasar Malam Ngenyan Asa: Magnet Wisata Malam yang Memikat di Sendawar
BACA JUGA: Jaga Harga Sembako Stabil, Pemkab Kutai Barat Gelar Operasi Pasar Murah
"Bawang merah sekarang harganya sudah Rp33.000 sampai Rp35.000 per kilogram, sedangkan bawang putih masih di atas Rp40.000 per kilogram," kata Siti, pedagang lain di Pasar Barong Tongkok.
Ia mengungkapkan bahwa kenaikan harga ini cukup memberatkan masyarakat, terutama para ibu rumah tangga dan pedagang makanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: