Kendalikan Inflasi, Pemkab Kukar Manfaatkan Dana Fiskal 2024 untuk Stabilkan Harga Cabai

Sekda Kukar Sunggono ketika dimintai keterangan tentang pengendalian inflasi daerah.-Ari Rachiem.-nomorsatukaltim.com
Banner Diskominfo Kukar 2025--
KUKAR, NOMORSATUKALTIM – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mengalokasikan dana fiskal 2024 dari pemerintah pusat untuk mengendalikan inflasi daerah.
Salah satu upaya utama yang dilakukan adalah menstabilkan harga komoditas pangan, terutama cabai, yang menjadi faktor dominan dalam peningkatan inflasi di Kukar.
Berdasarkan evaluasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kukar, cabai merupakan salah satu komoditas yang memiliki dampak signifikan terhadap inflasi. Pemerintah daerah pun mengambil langkah strategis guna menjaga stabilitas harga di pasaran.
"Dana dari pemerintah pusat kami manfaatkan untuk pengendalian inflasi. Berdasarkan evaluasi TPID, cabai menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi inflasi di Kukar," ujar Sekretaris Daerah Kukar, Sunggono di Tenggarong pada Senin 17 Maret 2025.
Untuk mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar daerah, pemerintah berupaya meningkatkan produksi cabai lokal. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah mendorong keterlibatan Kelompok Wanita Tani (KWT) di 20 kecamatan agar lebih aktif dalam menanam cabai.
"Kami di TPID mendapat arahan untuk memastikan harga cabai tetap stabil di pasaran. Salah satu cara yang ditempuh adalah meningkatkan produksi lokal," jelasnya.
Pemerintah menargetkan hasil panen cabai dari kelompok tani ini dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan pasar lokal. Dengan begitu, stok cabai di Kukar tetap terjaga dan harga tidak mengalami kenaikan drastis saat permintaan meningkat.
Langkah pengendalian inflasi ini juga melibatkan berbagai pihak, termasuk dinas pertanian dan dinas perdagangan. Pemerintah mengadakan program pendampingan bagi petani dan kelompok tani untuk meningkatkan produktivitas pertanian mereka.
Selain pendampingan, pemerintah juga memberikan bantuan berupa bibit cabai unggul, pupuk, serta pelatihan teknik bercocok tanam yang lebih efektif. Diharapkan dengan adanya dukungan ini, hasil panen cabai dapat meningkat secara signifikan dalam beberapa bulan ke depan.
"Kami ingin memastikan harga cabai tetap stabil, terutama menjelang Idulfitri, ketika lonjakan permintaan sering terjadi. Dengan peningkatan produksi lokal, harga diharapkan tidak melonjak terlalu tinggi," tambah Sunggono.
Tak hanya untuk cabai, strategi pengendalian inflasi juga mencakup komoditas lain yang berpengaruh terhadap daya beli masyarakat, seperti beras, bawang, dan daging ayam. Pemerintah akan terus memantau harga-harga tersebut dan mengambil langkah intervensi jika diperlukan.
Ia berharap program ini tidak hanya mampu menekan inflasi, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan lokal dengan memberdayakan kelompok tani di berbagai kecamatan.
Dengan meningkatnya produksi, masyarakat Kukar tidak lagi terlalu bergantung pada pasokan dari luar daerah, sehingga stabilitas harga bisa lebih terjaga sepanjang tahun. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: