Dari Kaltim Menuju Panggung Politik Nasional: Irwan Fecho Jabat Bendahara Umum Partai Demokrat

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Irwan Fecho politisi asal Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur, kini resmi menempati posisi strategis sebagai Bendahara Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat.

Penunjukannya diumumkan langsung oleh Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dalam acara resmi yang digelar pada Minggu (23/3/2025) sore.

Keputusan ini tidak hanya memperkuat struktur kepengurusan partai, tetapi juga menjadi momentum bagi kader daerah untuk tampil di panggung politik nasional.

Kepercayaan ini menandai perjalanan politik Irwan yang semakin solid. Sebagai politisi yang telah lama berjuang di daerah, langkah ini menjadi bukti bahwa kader dari luar pusat juga memiliki peluang besar untuk berkontribusi di tingkat nasional.

BACA JUGA: Demokrat Kaltim Tegaskan Kembali Dukung AHY jadi Ketua Umum

BACA JUGA:DPRD Kaltim Bentuk Pansus, Evaluasi Capaian LKPj 2024 Dilakukan dalam 30 Hari

Irwan Fecho mengaku tidak menyangka akan mendapatkan jabatan strategis ini. Ia baru mengetahui pengangkatannya saat acara pengumuman kepengurusan DPP berlangsung.

"Saya benar-benar terkejut sekaligus merasa terhormat atas kepercayaan ini. Ini adalah amanah besar yang harus saya jalankan dengan penuh tanggung jawab," ujarnya, Minggu (23/3/2025).

Sebagai Bendahara Umum, Irwan akan melanjutkan tugas yang sebelumnya diemban oleh almarhum Renville Antonio.

Selain itu, ia juga masuk dalam jajaran Majelis Tinggi Partai Demokrat, sebuah posisi yang memberinya peran lebih dalam pengambilan keputusan strategis partai.

BACA JUGA: Ombudsman Kaltim Temukan Praktik Maladministrasi Pungutan Wisuda di Sekolah Negeri

BACA JUGA: Tarif Tol Balikpapan-Samarinda Dipastikan Normal untuk Mudik Lebaran 2025, Berikut Rinciannya!

"Ini bukan hanya soal mengelola keuangan partai, tapi juga memastikan keberlangsungan organisasi dan strategi pendanaan untuk menghadapi Pemilu 2029," tambahnya.

Dari Kaltim ke Jakarta, Perjalanan Politik yang Berliku

Nama Irwan Fecho bukanlah sosok baru dalam politik daerah. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Kalimantan Timur dan aktif dalam memperjuangkan kepentingan daerah di tingkat nasional.

Perjalanannya dari politisi daerah menuju kepemimpinan pusat menjadi inspirasi bagi banyak kader Demokrat di luar Pulau Jawa.

"Ini bukti bahwa siapa pun yang bekerja keras dan memiliki komitmen kuat bisa mendapatkan kepercayaan untuk membawa perubahan, baik di daerah maupun di tingkat nasional," ucap Irwan Fecho.

BACA JUGA: 400 Ribu Pemudik Melintas di Bandara Sepinggan, Naik 14 Persen Dibanding Lebaran Tahun Lalu

BACA JUGA: Inspektorat Temukan Indikasi Penyimpangan Pengelolaan Parkir di Samarinda, Sanksi di Tangan Andi Harun

Sebagai konsekuensi dari jabatan barunya, Irwan memastikan bahwa posisinya sebagai Ketua DPD Demokrat Kaltim akan segera diisi oleh kader lain.

“Akan ada pelaksana tugas dari DPP sebelum ditetapkan penggantinya secara definitif,” jelasnya.

Dalam pidatonya, AHY menegaskan bahwa kepengurusan baru ini memiliki tanggung jawab besar untuk mempersiapkan strategi menuju Pemilu dan Pilkada 2029.

Target Demokrat tidak hanya mempertahankan kursi yang ada, tetapi juga meningkatkan perolehan di berbagai tingkatan legislatif.

BACA JUGA: Pasangan Angela-Suhuk Resmi Mendaftar ke KPU, Pemungutan Suara Ulang di Mahulu Digelar 24 Mei 2025

BACA JUGA: PDI Perjuangan Yakin Menang, Pemungutan Suara Ulang Pilkada Kukar Jadi Ajang Pembuktian

Irwan Fecho pun menekankan komitmennya dalam memastikan Demokrat semakin kuat. Salah satu fokus utamanya yakni mempersiapkan strategi keuangan partai agar lebih transparan dan efisien dalam mendukung pemenangan pemilu.

"Kami ingin memastikan bahwa Demokrat tidak hanya memiliki strategi politik yang baik, tetapi juga manajemen keuangan yang profesional untuk menghadapi tantangan ke depan," ujarnya.

Dengan pengalaman dan komitmennya, Irwan Fecho kini memiliki tanggung jawab besar untuk membawa Partai Demokrat menuju era baru.

Dari politisi daerah hingga pemegang posisi kunci di pusat, perjalanannya menjadi bukti bahwa kepemimpinan yang kuat bisa lahir dari mana saja.

Sumber: