Nutrisi Tidak Harus dari Makanan Mentah, Penuhi Gizi Berpedoman Isi Piringku

Nutrisi Tidak Harus dari Makanan Mentah, Penuhi Gizi Berpedoman Isi Piringku

Ilustrasi makanan sehat bergizi.-istimewa -

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM – Dalam mencukupi makanan bergizi dan seimbang, masyarakat tidak harus memakan makanan yang memiliki nutrisi dari makanan mentah.

Meski cara memasak dengan tingkat panas yang cukup tinggi atau digoreng dapat merusak nutrisi dalam kandungan makanan itu, masyarakat masih diperbolehkan dengan batas yang wajar.

Demikian diungkapkan dokter spesialis gizi lulusan Universitas Indonesia dr. Marya Haryono, MGizi, SpGK, FINEM.

“Kita tidak bisa memaksa harus makan makanan yang mentah karena kondisi buruk yang kita belum tentu tahan nantinya,” kata Marya Haryono dikutip dari Antara, Sabtu (25/1/2025).

BACA JUGA: Cukai Diberlakukan Juli 2025, Berikut Efek Samping Minuman Berpemanis dalam Kemasan

BACA JUGA: Kenali Penyakit Lewat Mata! Diabetes hingga Kanker Bisa Terungkap

Masyarakat bisa memenuhi nutrisi mereka dalam menyempurnakan makan bergizi dan juga seimbang dalam kehidupan sehari-hari tanpa harus melakukan pengetatan atau pengkotak-kotakan makanan.

“Jadi, sejauh masih makanan ini layak dimakan dan tidak basi, kita berharap sebenarnya ini masih ada nilai gizinya,” ucap dia.

Menurut Maya, memasak dengan cara apapun memiliki potensi untuk merusak kandungan nutrisi yang ada di dalam makanan tersebut. Sehingga, masyarakat tidak merasa terbebani ketika ingin mengonsumsi makanan.

Memenuhi Kebutuhan Nutrisi

Nutrisi adalah asupan makanan dalam kaitannya dengan kebutuhan diet sehat untuk tubuh.

BACA JUGA: Waspada 8 Dampak Buruk Kesehatan jika Konsumsi Durian Secara Berlebihan

BACA JUGA: Ironi Penundaan Program Makan Bergizi Gratis di Kaltim

Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, nutrisi adalah proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh; makanan bergizi; dan ilmu tentang gizi.

Nutrisi yang tepat, dalam artian makanan bergizi, menjadi kunci untuk mencegah berkembangnya penyakit kronis dan membuat seseorang dapat hidup sehat serta panjang umur dan hidup lebih berkualitas.

Bagi orang dengan masalah kesehatan tertentu, menentukan nutrisi yang sesuai dengan arahan dokter gizi, ahli gizi, atau dietitian dapat membantu mengelola gejala dan mencegah terjadinya komplikasi.

Dilansir laman Halosehat, kebutuhan nutrisi seseorang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya, baik bayi, anak-anak, remaja, orang dewasa, sampai dengan orang tua memiliki angka kecukupan gizi yang bervariasi.

BACA JUGA: Siap Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis di Kaltim, Bulog Siapkan Stok 5 Ribu Ton Beras

BACA JUGA: Ini 5 Tanda Tubuh Kekurangan Vitamin C

Apasaja kebutuhan nutrisi yang kita butuhkan sehari hari? Berikut beberapa hal yang dibutuhkan seseorang dalam pemenuhan nutrisi.

Kebutuhan dasar; yakni energi, protein, lemak, karbohidrat, serat, dan air. Kebutuhan vitamin; yakni vitamin A, D, E, K,  B1, B2, B3, B5, B6, Folat, B12, Biotin, Kolin, dan vitamin C.

Lalu, kebutuhan mineral, diantaranya; Kalsium, Fosfor, Magnesium, Natrium, Kalium, Mangan, Tembaga, Kromium, Besi, Iodium, Seng, Selenium, dan Fluor. Semua unsur tersebut bisa didapat dari makanan dan air.

4 Sehat 5 Sempurna dan Gizi Seimbang

Mengutip laman Kemenkes, pedoman gizi seimbang dulu dikenal dengan istilah empat sehat lima sempurna, yang dicetuskan oleh Bapak Gizi Indonesia, Prof. DR. Poorwo Sudarmo pada tahun 1950.

BACA JUGA: Banyak Anak di Indonesia Kekurangan Vitamin D, Ini Sumber untuk Memenuhinya

BACA JUGA: 8 Menu Wajib yang Disajikan Pada Perayaan Imlek 2025

Empat sehat lima sempurna tersebut terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayur dan buah, serta susu sebagai penyempurna.

Namun, saat ini ditemukan bahwa penerapan gizi seimbang dalam masyarakat belum optimal, sehingga menyebabkan berbagai masalah terkait perilaku makan, perilaku hidup bersih dan sehat, serta berbagai penyakit yang berhubungan dengan gizi.

Pedoman empat sehat lima sempurna ini kemudian diganti dengan gizi seimbang sebagai pedoman kebutuhan gizi harian, serta untuk memetakan pembagian porsi makanan pokok, lauk pauk, buah dan sayur untuk sekali makan dengan memakai pendekatan “Isi Piringku” yang dilengkapi dengan panduan dalam membiasakan perilaku hidup sehat.

BACA JUGA: Penuhi Kebutuhan Nutrisi Sebelum Mengandung hingga Anak Usia MPASI untuk Cegah Terjadinya Stunting

BACA JUGA: 7 Makanan Tidak Disukai Anak, Tapi Penting untuk Tumbuh Kembang Mereka

Isi Piringku tak hanya memberi panduan jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi sekali makan, tapi juga porsi makanan yang dapat memenuhi kebutuhan gizi dalam satu hari.

Dalam Isi Piringku setiap kali makan, 50 persen piring diisi dengan sayur dan buah, sedangkan 50 persen lainnya diisi dengan makanan pokok dan lauk pauk.

Dengan panduan tersebut diharapkan pola makan dan perilaku hidup sehat bisa meningkatkan kualitas hidup sehat seseorang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: