Sekolah Negeri Kurang Tenaga Pengajar, Disdikbud Samarinda Belum Bisa Distribusikan Guru Ke Sekolah Swasta

Sekolah Negeri Kurang Tenaga Pengajar, Disdikbud Samarinda Belum Bisa Distribusikan Guru Ke Sekolah Swasta

Kepala Dinas Pendidikan Samarinda Asli Nuryadin.-ist-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM – Guru ASN kini boleh mengajar di sekolah swasta. Aturan itu dikeluarkan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), pada Selasa 14 Januari 2025 lalu.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Samarinda, Asli Nuryadin menyambut baik peraturan tersebut. Ia mengungkap dengan adanya aturan ini bisa mendistribusikan tenaga pendidik secara merata di berbagai sekolah di daerah.

Namun, di Samarinda justru masih kekurangan tenaga pendidik di berbagai sekolah negeri. Untuk itu, kata Asli, wacana pendistribusian guru ASN dari sekolah negeri ke swasta pun mustahil dilakukan.

"Ya menurut kita itu sangat baik ya, Sekolah swasta juga merupakan mitra yang bagus. Tapi karena kita juga kekurangan guru, ya mau bagaimana? Pastinya kita prioritaskan penempatan guru di sekolah-sekolah negeri dahulu," ungkap Asli saat diwawancarai, Selasa, (21/1/2025).

BACA JUGA:Dukung Swasembada Pangan, Polresta Samarinda Lakukan Tanam Jagung Serentak

BACA JUGA:Kebijakan Guru ASN Mengajar di Sekolah Swasta, Irhamsyah: Distribusi Guru di Negeri dan Swasta Harus Seimbang

Mensiasati kekurangan itu, Disdikbud Samarinda mengaku telah mengangkat tenaga pendidik yang telah lama mengabdi. Sistem penggajian mereka pun, berasal dari Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) atau Bantuan Operasional Sekolah Nasional (BOSNAS).

"Jadi kita mengangkat sisa guru yang lama, penggajiannya pun dari Bosda atau Bosnas," terangnya.

Pengangkatan sebagai guru pun, tidak bisa sembarangan. Menurut Asli, mekanismenya pun memprioritaskan berdasarkan pendataan guru yang terdata di Data Pokok Pendidikan (Dapodik).

"Dari zaman dulu, kita lakukan pengangkatan berdasar data yang ada. Guru yang telah lama itu kita data bertahap. Sekarang kita stop dulu, pendataan itu akan kita jadikan acuan laporan kekurangan guru ke Wali kota," Jelas Asli.

Asli menyebut, terdapat 100 hingga 150 tenaga pendidik yang pensiun setiap tahunnya. Angka ini dipastikan mengalami peningkatan dan menjadi faktor utama kurangnya guru di sekolah-sekolah yang berada di Kota Tepian.

"Kita di negeri saja kekurangan guru, Jadi tidak mungkin mentransfer guru ke Swasta. Kita membutuhkan juga. Oleh karena itu, kita juga mengharapkan dari pengangkatan P3K," ucapnya.

BACA JUGA:Guru ASN Bisa Mengajar di Sekolah Swasta, Andi Sinkerru: Efisiensi Waktu dan Ringkankan Finansial

Disinggung soal sekolah-sekolah di daerah terpencil, Asli menuturkan tidak ada sekolah swasta di daerah terpencil di kota Samarinda. Menurutnya, baik sekolah negeri maupun swasta itu setara.

"Tidak ada terpencil, karena kita kota kan. Walaupun ada sekolah swasta pendamping negeri, tapi sekolah yang unggul itu bukan diukur dari bangunannya. Melainkan diukur dari seberapa mampu sekolah itu mengubah prilaku siswa menjadi lebih baik sebagai lembaga pendidikan," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: