Saksi Tak Kenali Pelaku dan Jaringan Komunikasi 2G Jadi Tantangan Penyelidikan Kasus Pembunuhan di Paser

Saksi Tak Kenali Pelaku dan Jaringan Komunikasi 2G Jadi Tantangan Penyelidikan Kasus Pembunuhan di Paser

Dirreskrimum Polda Kaltim, Kombes Pol Kristiaji. (Disway/ Chandra)--

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Penyelidikan kasus dugaan pembunuhan terhadap Russel (60), warga Muara Kate, Desa Muara Langon, Kecamatan Muara Komam, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, belum menemukan titik terang.

Kejadian yang terjadi pada 15 November 2024 lalu hingga kini belum berhasil diungkap oleh pihak kepolisian.

Polda Kaltim menyebutkan bahwa sejumlah kendala menghambat upaya mereka dalam mengidentifikasi pelaku pembunuhan ini. 

Dugaan sementara, kasus tersebut memiliki keterkaitan dengan isu maraknya aksi penyetopan truk pengangkut batu bara yang sempat memanas di Kabupaten Paser.

BACA JUGA : Polisi Ringkus Kurir Narkoba Asal Medan di Hotel Melati Kawasan Sebulu

Dirreskrimum Polda Kaltim, Kombes Pol Kristiaji, mengungkapkan bahwa informasi yang berhasil dihimpun dari saksi maupun alat bukti masih sangat minim. 

Salah satu hambatan terbesar adalah ketidaktahuan saksi kunci, Anson (55), terhadap identitas pelaku.

Anson, yang selamat dari kejadian ini meski sempat kritis dan dirawat intensif di rumah sakit, tidak dapat memberikan keterangan yang membantu.

"Korban selamat ini merupakan saksi kunci, tetapi dia sama sekali tidak mengenal pelaku. Bahkan untuk memberikan ciri-ciri pun tidak bisa. Ini menjadi tantangan besar bagi kami," ungkap Kombes Pol Kristiaji dalam keterangan di Balikpapan, Kamis (2/1/2025).

BACA JUGA : Truk Kontainer Terguling di Jalan MT Haryono Balikpapan, Arus Lalin Sempat Tersendat

Selain itu, kurangnya alat bukti di lokasi kejadian memperburuk situasi.

Kondisi jaringan komunikasi yang hanya mendukung teknologi 2G di wilayah tersebut membuat pelacakan nomor telepon menjadi hampir mustahil.

“Teknologi di daerah itu masih 2G, jadi sangat sulit untuk melacak siapa saja yang berada di sekitar lokasi pada saat kejadian,” jelas Kombes Pol Kristiaji.

Meski demikian, ia mengatakan bahwa Polda Kaltim tetap melanjutkan penyelidikan secara intensif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: