Pelican Crossing Dinonaktifkan Sementara Selama Perayaan Malam Tahun Baru 2025
Pelican crossing di Teras Samarinda, Jalan Gajah Mada akan dinonaktifkan sementara saat malam pergantian tahun baru.-istimewa-
SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM – Antisipasi lonjakan arus kendaraan dan aktivitas warga saat pergantian tahun baru, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda menonaktifkan fasilitas pelican crossing di beberapa titik strategis. Kebijakan ini diberlakukan untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas di tengah kota.
Meski baru saja dipasang di beberapa titik seperti Teras Samarinda di Jalan Gajah Mada, serta Taman Samarendah di Jalan Bhayangkara, Pelican crossing telah membantu mempermudah keamanan bagi para pejalan kaki.
Kepala Dishub Samarinda, Hotmarulitua Manalu, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan kemungkinan lonjakan kendaraan yang tinggi pada malam pergantian tahun.
BACA JUGA:Fasilitasi Pejalan Kaki Hendak Menyeberang, Dishub Pasang Pelican Cross di depan Teras Samarinda
"Kita harus memastikan arus lalu lintas tidak terhambat pada momen-momen tertentu. Oleh karena itu, pelican crossing ini akan dihentikan sementara di malam tahun baru," ungkap Manalu, Sabtu (28/12/2024).
Menurutnya, meskipun fasilitas ini penting untuk keselamatan pejalan kaki, keberadaannya pada waktu tertentu bisa justru memperlambat arus kendaraan, yang pada malam tahun baru diperkirakan akan lebih padat dari biasanya.
Kepala Seksi Prasarana Jalan Dishub Samarinda, Rinjani Kusuma, menyebutkan pengoperasian pelican crossing di dua titik tersebut pada malam tahun baru kemungkinan besar akan dihentikan sementara.
BACA JUGA:Sudah Selesai 85 Persen, Terowongan Samarinda Ditargetkan Rampung pada April 2025
BACA JUGA:Merasa Direbut Wilayah Kerjanya, Pria di Samarinda Tembak Kepala Saingan dengan Senapan Angin
"Selama jam sibuk, terutama di siang dan sore hari, arus kendaraan di kawasan tersebut sudah sangat padat. Kalau Pelican Crossing kita hidupkan, panjangnya antrean kendaraan bisa sangat mengganggu. Evaluasi di lapangan menunjukkan bahwa lebih baik tidak diaktifkan,” jelas Rinjani.
Lebih lanjut, pihak Dishub juga mengingatkan bahwa penggunaan fasilitas ini secara berlebihan dapat memengaruhi kondisi alat tersebut. Sejak dipasang, tombol pelican crossing telah digunakan lebih dari 100 kali dalam sehari.
Menurutnya, dengan kepadatan arus lalu lintas, banyak orang cenderung tidak mengikuti aturan Pelican Crossing yang justru berpotensi merusak fasilitas penyeberangan jalan karena digunakan secara berlebihan.
"Kalau biasanya orang menekan tombol Pelican Crossing 100 kali sehari, di malam tahun baru mungkin bisa mencapai 300 kali. Itu bisa beresiko mempercepat kerusakan perangkat,” jelasnya.
BACA JUGA:Rutan Kelas I Samarinda Buka Layanan Kunjungan Tatap Muka Khusus WBP Nasrani
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: