Memperingati Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan, AJI Balikpapan Tegaskan Pentingnya Perlindungan Korban

Diskusi publik memperingati Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan. (istimewa)--
BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM – Dalam rangka memperingati Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (HAKTP), Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Balikpapan mengadakan diskusi publik bertema “Menulis Pemberitaan Ramah Gender dan Menciptakan Ruang Aman untuk Jurnalis Perempuan di Balikpapan”.
Diskusi publik ini berlangsung di Puan Kopi, Jalan RE Martadinata, Balikpapan Tengah, pada Selasa (10/12/2024) sore.
Kegiatan ini merupakan bagian dari kampanye nasional AJI Indonesia yang berfokus pada isu-isu perempuan selama 16 hari.
Menurut Kepala Divisi Organisasi, Gender, Anak, dan Kelompok Marjinal AJI Balikpapan, Dina Angelina, diskusi ini bertujuan mengangkat pentingnya pemberitaan ramah gender sekaligus menciptakan lingkungan kerja yang aman bagi jurnalis perempuan.
BACA JUGA : Upah Minimun Kabupaten Paser 2025 Diprediksi Naik Rp 219 ribu
“Kami ingin memberikan perhatian pada pentingnya melindungi korban kekerasan dan menyadarkan publik bahwa pemberitaan juga dapat berdampak besar pada mereka,” ujar Dina, yang juga merupakan seorang jurnalis perempuan di Balikpapan.
Diskusi ini menghadirkan dua narasumber, yakni Kepala UPTD PPA DP3AKB Balikpapan, Esti Santi Pratiwi, serta psikolog Patria Rahmawati, yang memberikan wawasan dari perspektif hukum dan psikologi.
Dalam paparannya, Esti Santi Pratiwi mengungkapkan tren kekerasan terhadap perempuan dan anak di Balikpapan yang meningkat setiap tahun.
Hingga November 2024, tercatat 208 kasus kekerasan dilaporkan, dengan mayoritas berupa kekerasan seksual.
"Pelaku sering kali berasal dari lingkungan terdekat korban," jelas Esti.
Sejak 2018, Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Sosial menyediakan bantuan bagi korban yang tidak tercakup BPJS. Dukungan ini meliputi pendampingan hukum, psikologis, hingga layanan medis gratis.
“Pelayanan ini tidak memakan waktu lama, semuanya gratis untuk korban,” tambah Esti.
Terkait pemberitaan, Esti menyoroti pentingnya menjaga kerahasiaan identitas korban, khususnya anak-anak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: