Bukan 'Ilmu Hitam', Psikiater Bongkar Trik Agus Disabilitas Perdaya Korban Pelecehan Seksual

Bukan 'Ilmu Hitam', Psikiater Bongkar Trik Agus Disabilitas Perdaya Korban Pelecehan Seksual

Meski punya keterbatasan fisik, Agus ternyata piawai mengendarai kendaraan bermotor.-(Foto/ Istimewa)-

BOGOR, NOMORSATUKALTIM - Kasus pelecehan seksual yang melibatkan I Wayan Agus Suartama (IWAS) atau Agus, seorang pria tunadaksa tanpa lengan dari Nusa Tenggara Barat (NTB), telah menggegerkan masyarakat. 

Meski memiliki keterbatasan fisik yang seharusnya menghalangi tindak kekerasan fisik, Agus berhasil memperdaya setidaknya 13 korban. 

Bagaimana ia melakukannya? 

Pakar psikologi mengungkap bahwa Agus menggunakan trik manipulasi psikologis untuk mengontrol dan menundukkan korbannya.

BACA JUGA: Hingga November 2024, Tercatat Ada 30 Kasus Kekerasan Terhadap Anak di Bawah Umur di Berau

BACA JUGA: Pria Disabilitas Tanpa Lengan Jadi Tersangka Pelecehan Seksual, Korban 10 Orang, Kok Bisa?

“Keterbatasan fisik bukanlah keterbatasan seksual, perilaku seksual tetap dapat dilakukan,” ujar psikiater RSJ Marzoeki Mahdi Bogor, dr. Lahargo Kembaren, SpKJ, kepada Disway.id, dikutip Minggu (8/12/2024).

Andalkan Manipulasi Psikologis

Menurut dr. Lahargo, keterbatasan fisik seperti yang dimiliki Agus dapat memancing rasa simpati dari orang lain. 

Namun, simpati ini dapat dieksploitasi melalui manipulasi psikologis untuk mencapai tujuan yang merugikan.

“Pada beberapa keadaan, bila dibungkus dengan manipulasi psikologis dengan tujuan yang tidak baik, dapat membuat orang terjebak secara emosional dan psikologis sehingga memberikan kerugian atau konsekuensi negatif,” jelasnya.

BACA JUGA: PSSI Kontrak Wasit Jepang 3 Tahun untuk Perbaiki Kualitas Liga Indonesia

BACA JUGA: Drama di Detik Terakhir: Bulungan Pertahankan Gelar Juara Honda DBL with Kopi Good Day Jakarta!

Manipulasi psikologis inilah yang menjadi senjata utama Agus dalam menjebak para korbannya. 

Dengan membangun rasa percaya dan simpati, ia menciptakan situasi di mana korban merasa tertekan atau sulit menolak permintaannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: