KBRI Seoul Minta WNI Jauhi Kerumunan, Merespons Ketegangan Politik Korsel
Militer Korsel berusaha memaksa masuk ke gedung parlemen usai penetapan status darurat militer oleh Presiden Yoon Suk Yeol, pada Selasa (3/12/2024) malam.-(Foto/ Reuters)-
“Darurat militer ditujukan untuk memberantas pasukan pro Korea Utara dan melindungi tatanan kebebasan konstitusional,” ujar Presiden Yoon dalam pidato yang disiarkan langsung di televisi.
Namun, pemberlakuan status ini menimbulkan suasana mencekam di Seoul.
Kendaraan militer mengontrol jalan-jalan utama Korsel usai Presiden Yoon Seok Yeol mengumumkan darurat militer.-(Foto/ Istimewa)-
BACA JUGA: Rapat Pleno Terbuka Hasil Pilkada di Berau Dimulai, Saksi dan Bawaslu Dipersilahkan Beri Sanggahan
BACA JUGA: Kurang Bukti, Laporan Dugaan Politik Uang di Pilkada Kukar Dihentikan Bawaslu
Tank-tank dikerahkan di jalanan kota, sementara helikopter militer berputar di udara.
Foto-foto kendaraan militer berjajar di jalan kota beredar luas di media sosial, menambah kecemasan publik.
Di gedung parlemen Majelis Nasional, situasi semakin memanas. Polisi dilaporkan bentrok dengan massa yang mencoba masuk ke gedung.
Sementara itu, helikopter mendarat di atap gedung untuk memantau situasi.
BACA JUGA: Nelayan di Balikpapan Temukan Jasad Seorang Pria yang Sebelumnya Dilaporkan Hilang
BACA JUGA: UMP Kaltim 2025 Diperkirakan Naik 6,5 Persen, Disnaker Tunggu Permenaker Samarinda
Beberapa warga Seoul mengaku khawatir atas eskalasi situasi. Ra Ji Soo, seorang warga, mengatakan dirinya mendengar helikopter terbang rendah di dekat rumahnya.
Kim Mi Rim, warga lainnya, bahkan sudah mengemas perlengkapan darurat karena takut situasi memburuk.
“Saya khawatir akan ada penangkapan besar-besaran seperti yang pernah terjadi di masa lalu,” ungkap Kim.
Hanya dua jam setelah status darurat militer diumumkan, parlemen berkumpul untuk merespons situasi tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: