Disporapar Balikpapan Gelar Festival Permainan Tradisional P5, Tanamkan Nilai Kebersamaan dan Cinta Budaya
Festival permainan tradisional P5 yang diselenggarakan oleh Disporapar Balikpapan di Lapangan Merdeka. (istimewa)--
BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM – Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Balikpapan secara resmi membuka Festival Permainan Tradisional P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) di Lapangan Merdeka 3 Balikpapan pada Kamis (21/11/2024).
Kegiatan ini bertujuan untuk menghidupkan kembali permainan tradisional yang kaya akan nilai budaya lokal dan memperkenalkan mereka kepada generasi muda.
Kepala Disporapar Balikpapan, Ratih Kusuma, dalam sambutannya menekankan pentingnya kegiatan seperti ini untuk membentuk karakter anak-anak melalui permainan yang menyenangkan.
"Festival Permainan Tradisional P5 ini adalah langkah nyata dalam menanamkan nilai kebersamaan, gotong royong, dan cinta budaya kepada generasi muda. Saya berharap kegiatan ini dapat sering dilaksanakan dan tidak tenggelam oleh kemajuan zaman," ujar Ratih.
BACA JUGA : DP3 Balikpapan Gelar Rapat Bersama OPD untuk Tingkatkan Ketahanan Pangan
Festival ini tidak hanya berfokus pada hiburan, tetapi juga bertujuan untuk melatih kreativitas dan kebugaran fisik anak-anak sekolah.
"Melalui permainan tradisional, kita berharap anak-anak dapat tumbuh menjadi individu yang sehat, kreatif, cerdas, dan berkarakter," tambahnya.
Lebih lanjut, Ratih Kusuma memberikan apresiasi atas terselenggaranya festival ini sebagai sarana untuk mempromosikan dan melestarikan warisan budaya Indonesia.
"Terimakasih dan apresiasi kami sampaikan atas terselenggaranya Festival Permainan Tradisional ini, yang menjadi sarana untuk mengenalkan dan melestarikan budaya tradisional kepada generasi muda melalui pengalaman yang interaktif dan menyenangkan," ujarnya.
BACA JUGA : Pj Gubernur Kaltim Minta Ada Ruang Khusus bagi Pemilih Pemula di Pilkada 2024
Pihaknya juga menekankan bahwa festival ini juga diharapkan dapat menjadi solusi untuk menangkal dampak negatif dari perkembangan teknologi digital, terutama pengaruh game online yang semakin marak di kalangan anak-anak.
“Dengan memperkenalkan permainan tradisional, diharapkan anak-anak dapat lebih mengenal budaya lokal dan menikmati waktu bersama teman-teman mereka dengan cara yang lebih sehat dan bermanfaat,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: