Co-Firing di PLTU Teluk Balikpapan, Transisi Energi atau Ancaman Ekologi?
PLTU Teluk Balikpapan telah menerapkan kebijakan Co-Firing sejak akhir tahun 2022.-(Disway Kaltim/ Salsa)-
Salah satu tantangan terbesar dalam implementasi Co-Firing adalah ketersediaan pasokan biomassa.
“Kami pernah mencoba pasokan dari Sotek, Penajam Paser Utara (PPU), tetapi pengiriman melalui laut dengan tongkang tidak efisien dan mengakibatkan kerugian,” jelas Alif.
Pengiriman biomassa sering terhambat oleh cuaca dan kondisi laut yang tidak menentu, yang mengganggu kelancaran suplai.
Kebutuhan konsumsi biomassa maksimal PLTU Teluk Balikpapan mencapai 100 ton per hari, namun saat ini rata-rata pasokan yang tersedia hanya sekitar 30-50 ton per hari.
PLTU Teluk Balikpapan melakukan kerja sama dengan kelompok tani dan berbagai komunitas pengelola limbah kayu di sekitar Balikpapan.
“Kami mencoba menjalin kemitraan dengan masyarakat lokal untuk meningkatkan pasokan biomassa,” beber Alif.
Namun, kendala logistik dan harga beli biomassa yang rendah menjadi penghalang dalam mencapai target.
Di samping masalah pasokan, aspek ekonomi juga menjadi tantangan.
Alif menjelaskan bahwa biaya biomassa dihitung setara 1,2 kali harga batu bara, tetapi biaya transportasi tidak diakomodasi dalam aturan.
Ini membuat pemasok enggan berinvestasi lebih jauh dalam penyediaan biomassa, karena mereka tidak mendapatkan keuntungan yang memadai.
PLTU Teluk Balikpapan kini berupaya memperluas sumber biomassa dengan menjajaki kerja sama baru.
Alif menyampaikan bahwa pihaknya sedang mencari lahan untuk kerjasama yang lebih luas, termasuk dengan institusi seperti Perhutani. Namun, proses ini masih dalam tahap awal dan membutuhkan waktu untuk mencapai skala yang diharapkan.
Selain itu, pemerintah daerah juga diharapkan dapat lebih proaktif dalam mendukung upaya transisi energi.
Sudirman dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan menekankan bahwa pihaknya siap mendukung kolaborasi antara PLN dan pemangku kepentingan lainnya.
“Ini penting untuk memastikan keberlanjutan program ini,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: