Pj Gubenur Dorong Pemilik IUP di Kaltim Tranformasi Lahan Eks Tambang Jadi Pertanian
Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik didampingi oleh Direktur Operasional dan HSE PT Berau Coal, Arief Wiedhartono memberikan keterangan pers, di lahan eks tambang Berau Coal.-(Disway Kaltim/ Salsa)-Nomorsatukaltim
SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Akmal Malik mendorong para pemilik Izin Usaha Pertambangan (IUP) untuk mengalihfungsikan lahan eks tambang menjadi lahan pertanian.
Hal ini disampaikan Akmal Malik usai melakukan penanaman bibit kakao di lahan pasca tambang Berau Coal, pada Selasa (29/10/2024) pagi.
"Kita melanjutkan aktivitas peduli dengan bekas tambang, kegiatan ini sudah kita agendakan di Pemprov Kaltim setiap 2 kali dalam sebulan," katanya usai melakukan penanaman bibit kakao.
Akmal Malik menyebut, dirinya ingin melihat upaya perusahaan tambang batubara dalam mentransformasi lahan pasca tambang ke lahan pertanian.
BACA JUGA: Ballon d’Or 2024 Milik Gelandang Manchester City, Rodri Pemain Terbaik Dunia Tahun Ini
BACA JUGA: Suhu Panas Mencapai 38,4 Derajat Celcius, BMKG Serukan Peringatan Waspada
Tak hanya pertanian, bahkan bisa ke sektor pertenakan, edukasi, dan wisata.
"Berau Coal perusahaan yang bergerak di bidang tambang batubara yang sangat peduli dengan perkembangan lahan pertanian. Khususnya tanaman kakao, mereka sudah punya pabrik kakao sendiri dan sudah mengirim coklatnya keluar negeri," ujar pria yang akrab disapa Akmal itu.
Dalam kesempatan ini, Pj Gubenur atas nama Pemprov Kaltim mengucapkan terima kasih atas Berau Coal yang sudah mampu memberikan contoh bagi pemegang IUP lainnya.
"Perusahaan tambang tidak hanya merusak lingkungan tapi mampu mentransformasi. Kita akan lihat tanaman kakao yang betul-betul unggul bibitnya datangnya dari Jawa Timur," sebutnya di hadapan awak media.
BACA JUGA: PLN Tegaskan Tak Ada Pemadaman Listrik Selama Debat Pilkada Mahulu
BACA JUGA: Kunjungi KPU Berau, Pj Gubernur Kaltim Ingatkan Potensi Bentrok pada Kampanye Akbar Pilkada 2024
Bagi Akmal, potensi besar yang dapat dimanfaatkan untuk mengurangi ketergantungan pasokan bahan pangan dari luar daerah. Melalui transformasi sekitar 500.000 hektare lahan bekas tambang batu bara yang tersedia.
"Yang harus kita fikirkan bagaimana mereka bisa berkontribusi ketahanan pertanian kita di Kaltim. Seperti di Kitadin dan Kideco yang membangun lahan pertanian dan perkebunan hortikultura. Ini Berau Coal sudah lebih landing, mereka punya produksi sendiri bahkan memasarkan sendiri," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: