Pilkada Kaltim 2024: Debat Publik Pertama Cagub dan Cawagub Paparkan Visi Misi
Dua paslon Pilkada Kaltim 2024 saat mengikuti debat publik pertama.-Disway/ Salsa-
Isran Noor-Hadi Mulyadi juga menjawab strategi paslon untuk mengatasi persoalan tersebut. Isran Noor mengklaim, bahwa program rumah layak huni (RLH) sudah berjalan dan akan terus dilanjutkan.
"Kami telah membangun sekitar 500 unit RLH, bukan hanya dengan dana dari pusat, provinsi, dan kabupaten, tapi juga melalui partisipasi perusahaan lewat CSR mereka,” jelas Isran.
BACA JUGA: KPU Tetapkan Tema Besar Debat Pilgub Kaltim, Panelis Masih Dirahasiakan
BACA JUGA: Ambisi Rudy-Seno Maju di Pilkada Kaltim, Niatnya karena Ingin Wujudkan Hal Ini
Hadi Mulyadi menambahkan, hal tersebut sudah berjalan dan kata kuncinya adalah melanjutkan dan menuntaskan.
Paslon nomor urut 2 kemudian diberi kesempatan untuk menanggapi. Rudy Mas’ud menyebut, permasalahan kepemilikan rumah di perkotaan tidak bisa diabaikan dan perlu ada solusi menyeluruh.
Sumber Daya Manusia (SDM) yang rendah menjadi salah satu kendala, bagi Rudy Mas'ud program-program pemerintah belum sepenuhnya pro-rakyat. Terutama untuk masyarakat miskin.
Dia mengatakan, belum ada dorongan konkret agar masyarakat mudah mengakses fasilitas, seperti KPR atau perumahan di daerah padat penduduk.
BACA JUGA: Polda Kaltim Libatkan 21.000 Personel Keamanan untuk Mengawal Pilkada Kaltim 2024
BACA JUGA: Pesan Ketua KPU RI pada Deklarasi Damai Pilkada Kaltim 2024 di Balikpapan
Kendati demikian, Rudy menegaskan, untuk dilakukan transparansi terkait alokasi anggaran besar yang sudah digunakan.
Isran Noor menanggapi kembali, bahwa penggunaan anggaran sudah diprioritaskan dengan baik, yakni anggaran digunakan untuk program prioritas dan tidak dikorupsi.
"Kita tahu bangsa ini sudah maju, tapi masih banyak koruptor. Banyak keluarga korupsi, masalahnya di situ. Kaltim selama lima tahun terakhir tidak ada dana yang kami korupsi,” ujarnya.
Hadi Mulyadi melanjutkan, angka 34 dan 32 persen rumah tangga yang belum memiliki rumah di Balikpapan dan Samarinda. Padahal, lebih rendah dari rata-rata nasional dan jauh lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya.
BACA JUGA: Ormas di Balikpapan Kritik Kabinet Merah Putih, Tak Sertakan Putra-Putri Kaltim
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: