PT Berau Coal Raih Penghargaan sebagai Mitra Aktif Pemerintah dalam Penanganan Stunting
Community Base Development Manager PT Berau Coal, Reza Hermawan, saat menerima penghargaan dalam acara KIE Bangga Kencana dan Gebyar Penghargaan Pentahelix Percepatan Penurunan Stanting Tingkat Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, pada Rabu (12--
Tidak hanya PT Berau Coal, upaya penurunan stunting juga didukung oleh berbagai pihak melalui kerangka kerja kolaboratif.
Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) VI/Mulawarman Mayor Jenderal TNI Tri Budi Utomo, yang diwakili oleh Kasdam VI/Mulawarman, Brigjen TNI Bayu Permana, menyoroti pentingnya sinergi antar pemangku kepentingan dalam penanganan stunting, terutama melalui program Bangga Kencana.
Program ini merupakan salah satu inisiatif dari BKKBN yang bertujuan untuk membangun keluarga yang berkualitas dan hidup dalam lingkungan yang sehat di Indonesia.
"Bangga Kencana merupakan singkatan dari Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana, yaitu program yang digunakan untuk memperkuat sistem informasi keluarga yang terintegrasi. Salah satu fokus utama dari program ini adalah penurunan kasus stunting di Indonesia," ujar Brigjen TNI Bayu Permana.
Dalam rangka mempercepat pencapaian program Bangga Kencana dan penurunan stunting, Kodam VI/Mulawarman bersama dengan BKKBN Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara menyelenggarakan kegiatan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Bangga Kencana serta Gebyar Penghargaan Pentahelix. Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen bersama dalam bentuk rencana aksi bersama mitra kerja.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur, Sri Wahyuni, memberikan apresiasi kepada Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kaltim yang telah menyelenggarakan kegiatan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Bangga Kencana serta Gebyar Penghargaan Pentahelix ini.
Kegiatan ini menegaskan bahwa penanganan stunting bukan hanya menjadi tanggung jawab BKKBN, tetapi juga merupakan kewajiban bersama.
"Kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya kepada BKKBN Provinsi Kaltim yang telah menyelenggarakan kegiatan ini. Kegiatan KIE Bangga Kencana dan Gebyar Penghargaan Pentahelix pada hari ini membuktikan bahwa urusan Bangga Kencana ini tidak hanya menjadi tanggung jawab dari BKKBN," ungkap Sri Wahyuni.
Ia juga menekankan bahwa penanganan stunting adalah tanggung jawab kolektif yang harus diemban semua pihak. Termasuk dengan mitra-mitra pentahelix yang berkontribusi aktif dalam hal tersebut, salah satunya PT Berau Coal yang berhasil melakukan pencegahan dan penanganan stunting dari hulu ke hilir dengan program-program CSR.
Sri Wahyuni pun menyampaikan ucapan selamat dan harapan agar penghargaan ini tidak menghentikan semangat para mitra untuk terus bekerja sama dan bersinergi dalam mengatasi masalah stunting.
“Kami menyadari bahwa banyak sekali kerja sama dan kontribusi yang telah dilakukan oleh para mitra perusahaan bagi provinsi Kaltim, mulai dari penanganan rumah layak huni, pangan untuk penghijauan, pengentasan kemiskinan, hingga penanganan stunting,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sekda Provinsi Kaltim ini menjelaskan bahwa meskipun intervensi yang dilakukan oleh perusahaan bersifat non-fisik, hal ini menunjukkan bagaimana perusahaan dapat memperoleh tempat di hati masyarakat.
“Ini adalah sebuah jalan bagaimana perusahaan bisa mendapat tempat di hati masyarakat, membangun sinergi bahwa kehadiran perusahaan itu tidak hanya untuk eksploitasi sumber daya tetapi juga memberikan kesejahteraan dan bahkan investasi sosial budaya yang berharga bagi masyarakat,” tambahnya.
Sebagai penutup, Sri Wahyuni mengapresiasi dukungan Kodam VI/Mulawarman dalam mengatasi masalah sanitasi, yang merupakan salah satu faktor hulu penyebab stunting.
"Tentu, pemkab jajaran telah mengatasi angka stunting. Angka stunting ini memang agak sulit. Karena itu, penanganan stunting di hulu dan hilir menjadi tanggung jawab kita sekalian," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: