Isran-Hadi Resmi Maju di Pilgub Kaltim 2024, Pengamat: Ini Ancaman Bagi Rudy Mas'ud

Isran-Hadi Resmi Maju di Pilgub Kaltim 2024, Pengamat: Ini Ancaman Bagi Rudy Mas'ud

Pengamat Politik dari Universitas Mulawarman, Saipul Bahtiar (Istimewa/Nomorsatukaltim).--

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Pasangan bakal calon gubernur Kaltim Isran Noor-Hadi Mulyadi akhirnya bisa berlabuh ke kontestasi Pilgub Kaltim 2024, setelah mendapat dukungan resmi dari Partai Demokrat dan PDIP.

Meskipun keduanya hanya diusung oleh dua partai, namun dipastikan telah memenuhi syarat minimal 20 persen untuk maju di Pilkada 2024.

Diketahui, sebelumnya isu politik lawan kotak kosong di Pilkada Kaltim 2024 selalu muncul ke publik.

Sebab sebagian besar partai politik di borong oleh pasangan Rudy Mas'ud-Seno Aji dengan total 44 kursi di DPRD Kaltim.

Terkait hal itu, Pengamat Politik dari Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda Saipul Bahtiar menilai bahwa, lolosnya pasangan Isran-Hadi menuju Pilgub Kaltim menjadi ancaman serius bagi pasangan Rudy-Seno.

BACA JUGA : Rekom Golkar di Pilkada Paser Tidak Terpengaruh Mundurnya Airlangga Hartarto

Apalagi Isran-Hadi merupakan pasangan petahana yang tentu memiliki basis dukungan.

Menurut Saipul, meskipun pasangan Rudy Mas'ud-Seno Aji didukung oleh tujuh partai.

Namun belum tentu memiliki peluang menang di Kontestasi Pilkada Kaltim 2024.

Sebab, karakter masyarakat atau pemilih tidak lagi memandang dari banyaknya partai, melainkan cenderung melihat sosok figur pasangan calon.

BACA JUGA : Resmi! PDIP Usung Isran Noor-Hadi Mulyadi di Pilgub Kaltim 2024

Kata Saipul, hal ini juga bahkan telah terbukti dari Pilkada sebelumnya bahwa pasangan calon yang mendapat dukungan banyak partai justru kalah dalam kontestasi.

“Kalau head to head, tentu ini menjadi ancaman serius bagi pasangan Rudy Mas'ud dan Seno Aji. Artinya kalau dalam perspektif elektoral, Parpol itu fungsinya hanya tiket untuk mengantarkan si paslon menjadi peserta Pilkada,” kata Saipul kepada Nomorsatukaltim, Kamis (15/8/2024).

Secara teori politik, kata Saipul, gabungan parpol seharusnya dapat menjadi kekuatan politik, serta dapat mempengaruhi karakter pemilih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: