Punya Peluang Besar, Wabup Mahulu Dorong Masyarakat Tekuni Budidaya Kakao

Punya Peluang Besar, Wabup Mahulu Dorong Masyarakat Tekuni Budidaya Kakao

Ilustrasi perkebunan kakao.-(Foto/Istimewa)-

MAHULU, NOMORSATUKALTIM - Wakil Bupati Mahakam Ulu (Wabup Mahulu), Yohanes Avun menyerukan kepada seluruh masyarakat di daerah tersebut untuk meningkatkan pengelolaan perkebunan kakao.

Menurutnya, tanaman kakao memegang peranan penting dalam perekonomian masyarakat pedesaan di Kalimantan Timur (Kaltim), dan tentunya menjadi peluang usaha pertanian dengan prospek bagus di masa depan.

“Di Mahulu ini kondisinya tanahnya subur, beberapa kampung sudah ada yang membudidayakan tanaman kakao, kita harapkan itu terus ditingkatkan karena memiliki peluang yang besar,” kata Yohanes Avun, Selasa (30/7/2024).

BACA JUGA: Pemprov Kaltim Klaim Sudah Gelontorkan Ratusan Miliar untuk Infrastruktur Mahulu

Avun ingin masyarakat Mahulu bisa melihat peluang pertanian, sehingga bisa menjadi kekuatan ekonomi daerah di bidang pertanian. 

“Salah satu potensi yang bisa membawa dampak potensial untuk menunjang kesejahteraan masyarakat adalah perkebunan, khususnya kakao,” ujarnya.

Selama ini, kata Avun, setiap aparat kampung di Mahulu telah mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) tentang tata cara pengelolaan perkebunan kakao.

BACA JUGA: Wabup Berau Menilai Promosi Penanaman Modal Belum Dilakukan dengan Maksimal

Avun berharap agar pengetahuan yang diperoleh dari bimtek tersebutdapat diaplikasikan di setiap kampung. 

Namun hingga kini, Avun bilang, belum ada laporan terkait praktik pengelolaan kakao, terutama setelah kegiatan Bimtek yang digelar oleh Pemkab Mahulu.

Sehingga menurutnya, kegiatan bimtek itu terkesan sia-sia dan tidak membawa dampak yang signifikan terhadap konsep pengembangan perkebunan kakao di Mahulu.

BACA JUGA: Gandeng Media, Bawaslu RI Ingin Perkuat Pengawasan Pilkada Kaltim 2024

Seharusnya, seluruh aparat kampung bisa memberikan contoh dalam pengelolaan kakao, agar masyarakat bisa termotivasi untuk ikut menekuni bisnis perkebunan kakao.

“Bimtek itu kan untuk mengetahui tata cara pengelolaan kakao yang benar, tapi kelihatannya selama ini belum ada laporan terkait itu dari setiap kampung. Sehingga ini memang perlu dievaluasi,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: