Pemprov Kaltim Kerja Sama dengan Tiongkok, Dorong Ketahanan Pangan dan Pengembangan Desa
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Provinsi Kaltim, Puguh Harjanto. -chandra/disway-
BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM – Kaltim tengah menjajaki peluang ekspor produk unggulan desa sebagai upaya meningkatkan ketahanan pangan di Kaltim.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim, Puguh Harjanto membeber produk unggulan dari Desa tersebut. Seperti kelapa sawit, pisang dan rumput laut, tengah dipertimbangkan untuk memenuhi permintaan pasar ekspor.
"Implementasi harus ada yang kita jalankan termasuk juga kemungkinan penjajakan ekspor produk-produk unggulan desa yang mungkin bisa diterima pasar di sana," ujar Puguh Hardjanto, saat dikonfirmasi pada Senin 8 Juli 2024.
BACA JUGA:Tekan Peredaran Narkoba Hingga ke Masyarkat, BNN Balikpapan Bentuk Program Kelurahan Bersinar
Ia juga menjelaskan bahwa pada April 2024 lalu, Pemprov Kaltim telah melakukan kunjungan ke Provinsi Anhui, Tiongkok. Kunjungan itu dalam rangka kerjasama bersama Sister Province, tentang bagaimana menjaga ketahanan pangan dan strategi pengembangan desa. Selain pada potensi ekspor, Puguh menyebut bahwa kerjasama ini juga mencakup pengembangan sektor pendidikan.
“Terapan kita di Kaltim, dengan areal pertanian di desa yang ada di Kaltim bisa dimaksimalkan mendukung ketahanan pangan kita,” tutur Puguh.
Selain itu, ia melihat di Provinsi Anhui, Tiongkok, dalam hal pengembangan teknologi dan SDM (Sumber Daya Manusia) dapat diadopsi untuk diterapkan juga di Kaltim. Nantinya masyarakat desa bisa didorong memaksimalkan pengetahuan dan pengembangan teknologi dari Tiongkok, yang bisa diterapkan di Kaltim.
Selanjutnya kesiapan untuk di desa-desa Kaltim, Pemprov akan memaksimalkan pengembangan infrastruktur seperti listrik, internet, saluran telepon dan juga aksesbilitas jalan.
BACA JUGA:Jemput Bola, Pemprov Kaltim Gandeng Investor Tiongkok Berinvestasi Rp 450 Miliar
“Untuk implementasi kita bekerja sama dengan berbagai pihak agar dapat mengintervensi, karena masih ada 4 desa di Kaltim yang kita harap tahun depan bisa naik kelas menjadi desa berkembang,” jelas Puguh.
Ia menambahkan, pihaknya juga bekerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan. Yang nantinya akan diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian desa di Kaltim, sekaligus memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Tiongkok.
"Kita bersama isu strategis kita diantaranya ketahanan pangan, stunting, tentu menjadi PR penting kita dan peran itu bisa kita perbaiki bisa kita intervensi dengan kesiapan kita dari sisi ketahanan pangan," pungkas Puguh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: