Warga Binaan Rutan Balikpapan Tebar Ribuan Benih Ikan Lele

Warga Binaan Rutan Balikpapan Tebar Ribuan Benih Ikan Lele

Warga binaan Rutan Balikpapan menebar benih ikan lele.-istimewa-

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM – Warga binaan Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II A Balikpapan asah keterampilan ketahanan pangan, dengan melakukan budidaya ikan lele sistem bioflok.

Kepala Rutan Kelas II A Balikpapan, Agus Salim mengatakan, bahwa para warga binaan, dengan tekun dan semangat berhasil membuktikan bahwa keterbatasan ruang tidak menghalangi mereka untuk berkarya.

“Melalui budidaya ikan lele sistem bioflok, mereka tidak hanya mengasah keterampilan, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi ketahanan pangan nasional,” ujar Agus Salim dalam keterangan tertulis, Selasa (25/2/2025).

Dia menuturkan, bahwa saat ini pihaknya bersama warga binaan kembali menebar 4.100 benih ikan lele di kolam budidaya bioflok tersebut.

BACA JUGA: Warga Binaan Perempuan di Rutan Tanah Grogot Dibekali Cara Membuat Batik Ecoprint

BACA JUGA: Rutan Tanah Grogot Over Kapasitas 400 Persen Lebih

Menurutnya, angka ini bukan sekadar statistik, melainkan simbol dari harapan dan peluang baru bagi para warga binaan.

“Budidaya ini dikelola langsung oleh warga binaan, dengan pendampingan dari petugas Rutan. Tujuannya jelas ya meningkatkan pemahaman dan keterampilan mereka, sehingga kelak dapat menjadi bekal berharga saat kembali ke masyarakat,” jelas Agus Salim dalam keterangannya.

Hal tersebut, kata Agus Salim, juga merupakan salah satu bentuk pembinaan kemandirian bagi warga binaan sekaligus upaya meningkatkan produksi pangan secara mandiri.

Ia mengatakan bahwa program ini lebih dari sekadar untuk memenuhi kebutuhan pangan di dalam Rutan, namun juga menjadi wadah bagi warga binaan untuk belajar tanggung jawab, kerja sama, dan disiplin.

BACA JUGA: Tahanan Rutan Balikpapan Dapat Izin Khusus untuk Jenguk Orang Tua Sakit

BACA JUGA: Program Pendidikan di Balikpapan Tidak Terpengaruh Efiensi Anggaran

"Melalui budidaya ikan lele ini, kami ingin memberikan bekal keterampilan yang dapat menjadi sumber penghidupan bagi warga binaan setelah mereka kembali ke masyarakat," lanjut Agus Salim.

Sebelumnya, menurut informasi yang dihimpun Nomorsatukaltim, pada 18 Februari 2025 lalu, Rutan Balikpapan telah memanen 150 kg ikan lele dari 4.000 benih yang ditebar.

Hasil panen tersebut tidak hanya dinikmati oleh warga binaan, tetapi juga dijual kepada PT Hasil Bumi dan disalurkan kepada warga sekitar sebagai bentuk bakti sosial.

Kepala Subseksi Bimbingan Kegiatan, Edy Cahyono menambahkan, bahwa kegiatan ini memberikan dampak positif pada pembinaan warga binaan.

BACA JUGA: Pembelajaran Selama Ramadan di Balikpapan akan Diisi Kegiatan Keagamaan

BACA JUGA: Bagus Susetyo Mulai Bertugas sebagai Wawali Balikpapan, Jalani Tanpa Beban

"Selain keterampilan beternak ikan, warga binaan juga belajar mengenai tanggung jawab dan kerja sama dalam mengelola kolam. Ini menjadi bagian dari pembinaan mental dan kemandirian mereka," jelasnya.

Adapun kedepannya, ia mengatakan bahwa Rutan Balikpapan berencana untuk terus mengembangkan budidaya ikan lele ini, dengan memperluas kolam dan meningkatkan produksi.

Sebagai informasi, melansir jurnal dari Fakultas Kedokteran Hewan UGM, bioflok merupakan suatu teknik budidaya melalui rekayasa lingkungan yang mengandalkan suplai oksigen dan pemanfaat mikroorganisme pada air kolam yang dapat meningkatkan nilai kecernaan pakan.

BACA JUGA: Produksi Ikan Tangkap di PPU Surplus Sampai 6.600 Ton

BACA JUGA: Produksi Perikanan Tangkap 2024 di Paser Naik 0,73 Persen

Penerapan budidaya sistem bioflok ini sudah banyak diterapkan pada perikanan air tawar terutama lele dan nila karena mampu meningkatkan produktivitas hasil perikanan yang lebih tinggi.

Selain itu, dalam jurnal tersebut juga disebut bahwa metode bioflok juga dapat meminimalisir penggunaan lahan karena tidak terlalu luas dan meningkatkan efisiensi penggunaan air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: