Produksi Perikanan Tangkap 2024 di Paser Naik 0,73 Persen

Ilustrasi. Hasil produksi perikanan tangkap di Kabupaten Paser meningkat.-istimewa -
PASER, NOMORSATUKALTIM - Hasil produksi perikanan tangkap di Kabupaten Paser mengalami kenaikan sebesar 0,73 persen dengan perbandingan dari 2023 dan 2024.
Lebih rinci hasil produksi ikan tangkap di Kabupaten Paser pada 2023 mencapai 10.785,79 ton, sedangkan 2024 mencapai 10.982,89 ton dengan total kenaikan sebesar 80,01 ton.
Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Kabupaten Paser, Agustina Rahayu mengatakan, kenaikan melebihi dari target yang ditetapkan dengan presentase 0,6 persen.
“Tahun 2024 ada kenaikan 80.01 ton dari 2023, targetnya 0,6 persen, naik 0,73 persen, jadi 122 persen dari target yang kita tentukan,” kata Agustina Rahayu, Senin (3/2/2025).
BACA JUGA: Pemkab Paser akan Tanggung Biaya Sertifikasi Halal untuk 500 Produk UMKM
BACA JUGA: Ratusan Makam di TPU Kota Bangun Terpaksa Direlokasi untuk Pelebaran Jalan
Sementara tahun ini, Dinas Perikanan Kabupaten Paser tetap mematok target produksi ikan yang bisa naik mencapai 0,6 persen dibanding tahun sebelumnya.
“Untuk tahun ini target kami tetap 0,6 persen, jadi kita lihat nanti berapa kenaikannya, berapa yang bisa dicapai,” jelasnya.
Tingginya hasil produksi ikan karena di Kabupaten Paser cukup banyak pelaku usaha perikanan.
Jumlah pelaku usaha perikanan yang terdiri dari nelayan, pembudidaya dan pengolah serta pemasar hasil perikanan tercatat sebanyak 3.731 orang.
BACA JUGA: Hasil Produksi Perikanan Budidaya Berau Tahun 2024 Ditargetkan Lebih dari 2 Ribu Ton
BACA JUGA: Pemuda di Desa Labangka Berhasil Bangkitkan Ekonomi Lewat Budidaya Perikanan di Wilayah Mangrove
Dari 10 kecamatan di Kabupaten Paser, lima diantaranya merupakan daerah penghasil ikan tangkap, yakni Kecamatan Long Ikis, Long Kalo, Tanjung Harapan, Batu Engau, dan Tanah Grogot.
“Kalau di Paser ada lima penghasil ikan, di Kecamatan Paser Belengkong juga, tapi wilayahnya sungai,” tuturnya.
Hasil produksi ikan, tak hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam daerah, namun juga menyuplai luar daerah, seperti Balikpapan, Samarinda, dan bahkan sampai Kalimantan Selatan (Kalsel).
“Untuk didistribusikan keluar daerah ada juga, paling banyak itu di Balikpapan, Samarinda, di Kalsel juga,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: