Jangan Sepelekan 'Baby Blues'! Polwan Bakar Suami Diduga karena Syndrome ini

Jangan Sepelekan 'Baby Blues'! Polwan Bakar Suami Diduga karena Syndrome ini

Briptu FN, Polwan yang membakar suaminya Briptu RDW (27), anggota Polres Jombang, kini menjadi tahanan Polda Jawa Timur.-(Foto/Istimewa)-

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Kasus pembakaran yang melibatkan Briptu Rian Dwi Wicaksono (Briptu RDW) dan istrinya Briptu Fadilatun Nikmah (Briptu FN) telah menghebohkan masyarakat. 

Kejadian ini diduga kuat berkaitan dengan baby blues syndrome dan depresi postpartum yang dialami Briptu FN. 

Fenomena ini memberikan gambaran betapa seriusnya dampak psikologis yang dapat muncul setelah melahirkan, terutama ketika tidak mendapatkan penanganan yang tepat.

BACA JUGA: Orangtua Wajib Waspada, Twitter atau 'X' Kini Izinkan Konten Porno

 

Baby Blues Syndrome dan Depresi Postpartum: Apa Itu?

Baby blues syndrome adalah kondisi umum yang dialami oleh sekitar 85 persen ibu setelah melahirkan. Gejalanya meliputi perasaan sedih, cemas, mudah tersinggung, dan lelah. Kondisi ini biasanya muncul beberapa hari setelah melahirkan dan berlangsung hingga dua minggu. 

Jika gejala ini berlanjut lebih dari dua minggu, dapat berkembang menjadi depresi postpartum, yang merupakan kondisi lebih serius dan membutuhkan penanganan medis.

Diketahui, Briptu FN baru saja melahirkan anak kembar laki-laki tiga bulan lalu, sementara anak pertamanya masih berusia dua tahun. Kondisi ini memungkinkan adanya tekanan tambahan yang dapat memicu baby blues syndrome.

BACA JUGA: Budaya Tempe Didaftarkan ke UNESCO, Benarkah Tempe Produk Asli Indonesia? 

Menurut laporan polisi, Briptu FN mengirim pesan ancaman kepada suaminya, Briptu RDW, sebelum insiden pembakaran terjadi. Pesan tersebut berbunyi, "Apabila tidak pulang semua anak-anaknya akan dibakar." Ancaman ini disampaikan bersama foto botol bensin yang disimpan di rumah mereka.

Setibanya di rumah, Briptu FN melakukan tindakan yang tak terduga dengan menyiramkan bensin dan membakar Briptu RDW. Insiden tragis ini mengindikasikan adanya tekanan psikologis yang mendalam yang mungkin tidak pernah disadari oleh orang di sekitarnya.

 

Kata Ahli soal Postpartum Syndrome

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: