Gatal-gatal tak Melulu karena Alergi, Bisa juga karena Stres

Gatal-gatal tak Melulu karena Alergi, Bisa juga karena Stres

Stres bisa menjadi penyebab gatal-gatal pada kulit.-(Nomorsatukaltim/ Hariadi)-

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Gatal-gatal pada kulit sering kali dihubungkan dengan alergi. Namun, tahukah Anda bahwa stres juga bisa menjadi penyebab utama gatal-gatal? 

Stres merupakan pemicu yang kurang dikenal namun signifikan bagi berbagai kondisi kulit, termasuk psoriasis

Psoriasis adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menjadi terlalu aktif, menyebabkan kulit menjadi bersisik, meradang, dan berbintik-bintik.

BACA JUGA: 7 Buah-buahan ini Bagus untuk Kulit, Bisa Bikin Glowing dan Awet Muda 

Berdasarkan sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti dari Universitas Gothenburg, Swedia, pria yang memiliki ketahanan terhadap stres yang rendah saat remaja berisiko lebih tinggi terkena psoriasis di kemudian hari.

Studi tersebut menunjukkan bahwa pria dengan kerentanan tinggi terhadap stres memiliki risiko 31 persen lebih tinggi untuk mengembangkan psoriasis dibandingkan mereka yang memiliki ketahanan stres yang baik.

BACA JUGA: Lengkuas Bukan Sekadar Bumbu Dapur, Ini Manfaatnya untuk Kulit 

Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam Journal of the European Academy of Dermatology and Venereology.

Peneliti utama studi ini, Marta Laskowski, menyatakan, kerentanan terhadap stres pada masa remaja merupakan faktor potensial meningkatkan resiko proriasis, terutama pada pria.

“Hasil kami menunjukkan bahwa mereka yang menderita psoriasis memiliki sensitivitas psikologis yang bersifat turun-temurun. Oleh karena itu, penting bagi para profesional kesehatan untuk juga memperhatikan kesejahteraan mental pasien dengan psoriasis,” demikian tutur Laskowski dilansir dari Medical Daily, Selasa (28/5/2024).

BACA JUGA: Perlu Diingat Ternyata Stres Berlebih Bisa Berdampak Buruk Terhadap Kondisi Tubuh

Psoriasis merupakan penyakit inflamasi kronis, sehingga hubungan dengan stres mungkin disebabkan oleh peningkatan respons inflamasi dalam tubuh. 

Dalam studi ini, data diambil dari lebih dari 1,6 juta pria yang mendaftar untuk dinas militer antara tahun 1968 dan 2005 di Swedia. 

Selama pendaftaran militer, para peserta menjalani penilaian psikologis untuk mengevaluasi ketahanan stres mereka, dan berdasarkan hasilnya, mereka dibagi menjadi tiga kelompok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: