Bankaltimtara

Cara Nabi Muhammad Mengelola Stres, Cocok untuk Yang Tinggal di Perkotaan

Cara Nabi Muhammad Mengelola Stres, Cocok untuk Yang Tinggal di Perkotaan

Suasana di perkotaan. --

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Stres adalah respons tubuh dan pikiran terhadap tekanan atau tuntutan yang berlebihan. Hal ini bisa disebabkan oleh faktor internal yakni dari diri sendiri atau faktor eksternal yaitu dari lingkungan, baik lingkungan keluarga,pertemanan atau pekerjaan.

Dampak dari stres yang berlebihan tidaklah baik untuk kehidupan pribadi atau dalam bermasyarakat. Karena stres bisa menciptakan suasana yang tidak kondusif. 

Dimulai dari rasa cemas, tegang, bimbang dan lain sebagainya, hingga akan dapat mengganggu orang lain apabila abai terhadap pengelolaan terhadap stres.

Salah satu contoh yang bisa menjadi panutan dalam mengelola stres adalah Nabi Muhammad SAW. Beliau adalah panutan bagi umat Islam, tidak hanya dalam hal ibadah dan akhlak tapi juga dalam setiap aspek kehidupan.

Dalam kesehariannya beliau nabi tentu pernah mengalami perasaan stres yang berupa kecemasan, ketakutan, ketidaknyamanan dan lain sebagainya. Namun beliau mengelola dengan baik perasaan itu semua.

BACA JUGA: Bagaimana Hukum Meminta Sumbangan di Jalan dalam Islam?

Ada empat cara nabi menghilangkan stres dirangkum dari nu online.

Yang pertama salat

Salat selain menjadi kewajiban bagi umat Islam, shalat juga menjadi penenang jiwa apabila dikerjakan secara sungguh-sungguh. Di dalam salat sejatinya kita sedang berinteraksi dengan Allah yang Maha Besar, Maha Mendengar, Maha Mengetahui dan Maha Pengampun.

Rasulullah saw sendiri merasa tenang ketika shalat. Salim Abu al-Ja’d menceritakan ada seseorang yang berasal dari Khuza’ah berkata, “Seandainya aku salat, maka aku pun dapat istirahat.”

Orang-orang di sekitarnya pun menganggap aneh dan remeh setelah mendengar perkataannya itu. Akhirnya ia pun berkata:

Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: "Wahai Bilal, dirikanlah shalat. Dan buatlah kami istirahat dengan shalat.” (HR. Abu Dawud).

Yang kedua dengan istighfar.

Sebagaimana sabda Baginda Nabi saw:
Baginda Nabi Muhammad saw bersabda 'sungguh ketika hati ini tertutupi dengan kelalaian maka aku akan meminta ampun (beristighfar) kepada Allah seratus kali sehari. (HR Muslim). 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: