Gerakan Sujud dalam Salat Bisa Tingkatkan Oksigenasi Otak
Ilustrasi gerakan sujud dalam salat.-istimewa-
BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM- Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengungkapkan, gerakan salat, terutama saat sujud dapat memberikan manfaat kesehatan bagi otak dengan meningkatkan oksigenasi.
"Dari sudut pandang ilmu kedokteran modern, sujud memiliki dampak luar biasa bagi kesehatan otak. Saat tubuh berada dalam posisi menungging dengan dahi, hidung, kedua telapak tangan, lutut, dan ujung kaki menyentuh lantai, aliran darah yang kaya oksigen dapat mengalir secara optimal ke otak," jelas Taruna dikutip dari Antara, Senin (10/3/2025).
Taruna menjelaskan bahwa posisi sujud memungkinkan darah kaya oksigen mengalir lebih lancar ke otak karena posisi jantung yang lebih tinggi daripada kepala.
"Selain itu, berkat gaya gravitasi, posisi ini membantu memompa aliran getah bening menuju leher, ketiak, serta bagian kepala lainnya," tambahnya.
BACA JUGA: Challenge Ramadan untuk Gen Z: 30 Hari Menjadi Versi Terbaik Diri Sendiri, Berani Coba?
Otak manusia terdiri dari sekitar 183 miliar sel saraf (neuron) yang berkomunikasi satu sama lain melalui sinapsis.
Sujud dipercaya dapat meningkatkan konektivitas antar-neuron, sehingga berdampak positif pada daya ingat, konsentrasi, serta kemampuan berpikir seseorang.
Manfaat ini sejalan dengan konsep neuroplastisitas, di mana otak terus berkembang dan beradaptasi sepanjang hidup.
Dengan rutin melakukan sujud, proses ini dapat dioptimalkan sehingga mendukung kesehatan otak dalam jangka panjang.
BACA JUGA: Ramadan dan Kesehatan Mental: Cara Gen Z Menjaga Keseimbangan Emosi Saat Puasa
Menurut Taruna Ikrar, salat bukan hanya sebuah kewajiban ibadah, tetapi juga memiliki manfaat fisiologis yang signifikan.
"Otak merupakan organ yang sangat kompleks dengan sekitar 183 miliar sel saraf (neuron) yang saling terhubung. Sujud dapat meningkatkan kadar oksigen dalam otak serta mempercepat pembentukan dan koneksi sinapsis di antara miliaran sel saraf tersebut," tuturnya.
Taruna juga mengutip hadis Nabi Muhammad SAW yang menyatakan, bahwa dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging yang jika baik, maka baik pula seluruh tubuhnya.
"Segumpal daging itu adalah kalbu," ujarnya, mengutip hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.
BACA JUGA: Waspada! Ini Penyakit yang Perlu Diantisipasi Selama Bulan Ramadan
Selain otak, sujud memiliki efek lain, diantaranya adalah menenangkan pikiran, mengurangi tingkat stres dan kecemasan.
Melakukan sujud secara teratur juga dapat meningkatkan fleksibilitas kekuatan otot punggung, leher dan bahu serta membantu postur tubuh yang lebih baik.
Tak hanya itu, gerakan sujud memperkuat otot punggung bawah dan mengurangi resiko nyeri punggung bawah. Sujud juga dapat membantu pemijatan dan stimulasi organ-organ perut.
Lebih lanjut, Taruna Ikrar menambahkan, bahwa salat tidak hanya memberikan manfaat kesehatan bagi otak, tetapi juga memperkuat hubungan spiritual seseorang dengan Allah Swt.
BACA JUGA: Amankah Ngopi saat Sahur? Simak Penjelasan Ahli Gizi Berikut Ini agar Tetap Lancar Berpuasa
"Makna terdalam dari sujud adalah mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Dalam kondisi fisik yang tampak rendah, justru Allah Swt akan meninggikan derajat hamba-Nya," ungkapnya.
Ia berharap umat Islam semakin memahami bahwa setiap ibadah, terutama salat yang diperintahkan dalam Islam mengandung hikmah dan manfaat besar, baik bagi kehidupan dunia maupun akhirat.
Sementara itu, dirangkum dari berbagai sumber, sujud adalah gerakan wajib dalam salat yang dilakukan dengan berlutut dan menundukkan kepala. Sujud merupakan salah satu rukun salat yang paling agung.
Dalam salat, syarat sah sujud, yakni dilakukan dengan 7 anggota badan; dahi, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua telapak ujung jari kaki.
BACA JUGA: Penelitian: Puasa Bermanfaat bagi Kesehatan Tubuh
Dahi/kening terbuka (tidak sah jika tertutup peci atau lengan baju), kepala ditekan, tidak ada tujuan lain ketika sujud, dan tidak sujud di atas sesuatu yang bergerak.
Sedangkan cara sujud yang baik sesuai dengan aturan salat adalah dengan menempelkan dahi, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, serta ujung jari kaki dengan sajadah yang digunakan untuk salat.
Jangan lupa untuk memberi jarak kedua kaki dengan posisi sedikit terbuka. Gerakan tersebut diulang beberapa kali dalam salat.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
