Ormas Daerah Didorong Lestarikan Budaya hingga Ikut Akselarasi Pembangunan

PASER, NOMORSATUKALTIM - Tidak hanya berkontribusi untuk pelestarian adat budaya Paser, Organisasi Masyarakat (Ormas) Lembaga Adat Budaya Paser (LAP) juga dapat memberikan ide atau pikiran terhadap akselerasi pembangunan di daerah.

Hal itu diutarakan Bupati Paser, Fahmi Fadli saat membuka musyawarah besar (Mubes) Dewan Pengurus Pusat (DPP) LAP di Gedung Kuta Manuk Riung, Desa Janju, Kecamatan Tanah Grogot, Selasa (16/4/2024).

"Pada dasarnya pemerintah daerah selalu dukung penuh kegiatan LAP. Kami harapkan keberadaan LAP bisa mengayomi kebudayaan masyarakat Paser," kata Fahmi.

BACA JUGA : Terjadi Peningkatan Penumpang di Bandara Kalimarau Selama Arus Balik Lebaran 2024

Selain kontribusi pelestarian adat budaya, Fahmi menginginkan kepada LAP untuk bersama-sama pemerintah mengawal pembangunan, merawat kedamaian, dan menjadi perekat persatuan dan kesatuan ditengah majemuknya masyarakat Paser. 

"Seperti akselerasi pembangunan daerah, terutama dalam pembangunan dan pemberdayaan sosial masyarakat," imbuhnya.

Dirinya mengharapkan LAP kedepannya dapat membawa Paser lebih baik lagi dalam melestarikan adat budaya di Kabupaten Paser.

Diharapkan siapapun ketua umum LAP nantinya selalu bersinergi dan komunikasi dengan pemerintah daerah.

BACA JUGA : Jelang Pilkada 2024 Golkar Kaltim Kerahkan Tiga Lembaga Survei

"Apalagi Paser sebagai mitra strategis IKN Nusantara dituntut menyiapkan SDM yang memiliki daya saing dan berkualitas," tegas Fahmi.

Sementara, Ketua Umum DPP LAP, Aji Ayubi menyebut tema Mubes ini , yakni mewujudkan peran lembaga adat Paser dalam mewujudkan Paser yang mulia (Maju, unggul, inovatif, dan agamis).

"Seperti itu juga tujuan LAP, bersama pemerintah membangun Paser menjadi lebih baik," tuturnya.

BACA JUGA : Rudy Mas'ud Soroti Jalan Nasional di Kaltim, Sebut Gubernur Kaltim Kurang Lobi ke Pemerintah Pusat

Setelah terpilih pengurusan yang baru, LAP didorong dapat lebih eksis lagi, terutama dalam melestarikan dan memperkenalkan budaya Paser yang pada saat ini memang kurang begitu dikenal khalayak umum.

Sumber: