Panglima Laskar Mandau Adat Kalimantan Bersatu Serukan Keadilan bagi Masyarakat Adat di Zona IKN

Panglima LMAKB, Ali Amin beserta anggota masyarakat adat.-(Istimewa)-
BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Otorita Ibu Kota Negara (OIKN) sebelumnya telah menyampaikan, bahwa pihaknya tidak akan menggusur rumah warga yang berada di sekitar kawasan pusat Ibu Kota Negara (IKN).
Namun, belakangan masih terdapat video yang beredar di platform Tiktok, menunjukkan masyarakat adat yang telah bertempat tinggal di kawasan inti Kota Nusantara menentang dugaan penggusuran.
Hal ini pun sontak ditanggapi oleh Panglima Laskar Mandau Adat Kalimantan Bersatu (LMAKB), Ali Amin.
Ali Amin menyuarakan keprihatinan mendalam terkait isu penggusuran paksa masyarakat adat di sekitar zona Ibu Kota Negara (IKN) baru Indonesia.
BACA JUGA: Panglima LMAKB Ajak Solusi Humanis dalam Pembangunan IKN
Ia menegaskan bahwa pemerintah pusat maupun otorita harus memberikan solusi yang adil bagi masyarakat adat, karena mereka telah menetap di wilayah tersebut secara turun-temurun.
"Kami sebagai bagian dari masyarakat ini, terutama saya selaku panglima, sangat prihatin dan kecewa jika penggusuran ini benar terjadi," ujar Ali Amin.
"Mereka adalah saudara kita, bagian dari kita. Kami meminta otoritas IKN untuk memberikan klarifikasi dan solusi yang manusiawi, bukan sekadar janji sesaat,” tambahnya.
BACA JUGA: Surat Ditarik, OIKN Batal Gusur Rumah Warga di Sekitar Kota Nusantara
Ali Amin juga memohon kepada Presiden Republik Indonesia untuk memperhatikan nasib masyarakat adat di zona IKN.
Ia menyampaikan bahwa pihaknya bangga dengan penunjukan Kalimantan Timur sebagai ibu kota negara yang baru.
“Namun kami juga memohon agar saudara-saudara kami yang berada di IKN diperlakukan dengan manusiawi dan diberikan tempat yang layak," tegasnya.
BACA JUGA: Mulai Bulan April Pemprov Kaltim Kembali Buka Lowongan CPNS dan PPK 2024, Segini Besaran Kuotanya
Dalam seruan tersebut, Ali Amin juga meminta kepada Kepala Otoritas IKN dan Deputi untuk memastikan keadilan ditegakkan sesuai dengan semboyan mereka, "Dimana bumi ku pijak, di situ langit ku junjung," yang mengartikan pentingnya menghormati masyarakat setempat dalam proses pembangunan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: