Indonesia Mengutuk Keras Serangan Israel ke Penampungan Pengungsi Palestina

Indonesia Mengutuk Keras Serangan Israel ke Penampungan Pengungsi Palestina

Anak-anak Palestina mengungsi ke Kota Rafah yang berbatasan dengan Mesir.-(Reuters)-

Israel memaksa warga sipil untuk mengungsi dengan dalih menjadikan kota Rafah sebagai zona aman.

"Serangan itu menegaskan bahwa pemerintah Netanyahu mengabaikan putusan Mahkamah Internasional, yang memerintahkan tindakan mendesak untuk menghentikan tindakan yang mengarah ke genosida," kata pemimpin Hamas Azat al-Rashq di Telegram.

Lebih dari 1,3 juta warga Palestina, atau setengah penduduk Gaza telah mengungsi ke Rafah sejak Israel menggempur Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

BACA JUGA: BMKG Minta Warga di Kawasan Pesisir Waspada Potensi Gelombang Tinggi yang Terjadi di Perairan Kabupaten Berau

Pengeboman tanpa henti telah menewaskan lebih dari 28.000 warga Palestina dan menyebabkan kehancuran massal, pengungsian, dan kelangkaan kebutuhan dasar.

Juru bicara PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) Jens Laerke menyebut, para pengungsi kekurangan makanan, air dan obat-obatan. Mereka juga tinggal di tempat pengungsian dengan kondisi yang buruk.

Mahkamah Internasional bulan lalu memerintahkan Israel untuk menghentikan tindakan genosida dan menjamin penyaluran bantuan kemanusiaan bisa sampai kepada warga sipil di Gaza.

Namun, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu acuh, dan terus melancarkan gempuran ke jalur Gaza bahkan ke kota yang dipenuhi para pengungsi di Rafah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: