Gila, Para Menteri Israel Serukan Pendudukan Kembali Gaza dan Wilayah Tepi Barat di Palestina

Gila, Para Menteri Israel Serukan Pendudukan Kembali Gaza dan Wilayah Tepi Barat di Palestina

Seorang pria memegang bendera Israel saat para anggota komunitas pemukim Israel berkumpul di konvensi tersebut.-Reuters-

"Itulah satu-satunya cara untuk memenangkan perang berdarah ini. Dan Israel tidak bisa tidak memenangkan perang itu," tambahnya.

Beberapa politisi Israel mengutuk pertemuan tersebut termasuk partisipasi sejumlah menteri. Gadi Eisenkot, mantan kepala staf angkatan darat dan anggota Knesset dan kabinet perang Netanyahu saat ini, mengatakan bahwa pertemuan tersebut akan mempertajam perpecahan atas apa yang menyatukan mereka. 

Menteri Pendidikan Yoav Kisch mengatakan kepada Radio Angkatan Darat Israel bahwa waktu pelaksanaan konferensi tersebut tidak tepat. 

"Tidak tepat untuk membahas hal ini sekarang," katanya dikutip Al Jazeera. "Kita perlu memfokuskan wacana pada persatuan untuk pasukan kita."

'Pembersihan etnis'

Permukiman Yahudi sendiri kini telah menyebar di seluruh Tepi Barat yang dianggap ilegal oleh hukum internasional dan kelompok-kelompok kemanusiaan. Mereka juga sering menjadi penyebab bentrokan antara pemukim bersenjata dan warga Palestina.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia dan banyak pemerintah sering mengutuk kekerasan pemukim bersenjata yang menargetkan warga Palestina. Kebijakan pemukiman ekspansionis Israel ini juga menghalangi masa depan solusi dua negara.

"Dalam konferensi ini, 12 menteri Israel berpartisipasi, termasuk anggota partai Likud Netanyahu, selain itu, 15 anggota Knesset Israel juga ikut serta, jadi ini bukan sebuah lelucon," kata Mariam Barghouti, seorang aktivis dan peneliti Palestina-Amerika dikutip Al Jazeera. 

"Mereka adalah orang-orang yang membuat kebijakan di Israel, dan mereka adalah orang-orang yang menyerukan pembersihan etnis Gaza, pembersihan etnis secara menyeluruh terhadap penduduk Gaza."

Otoritas Palestina (PA) mengutuk konferensi tersebut. Dengan mengatakan bahwa konferensi tersebut mencerminkan kecenderungan Israel untuk mendestabilisasi wilayah tersebut.

"Pertemuan kolonial di Yerusalem merupakan tantangan terang-terangan terhadap keputusan Mahkamah Internasional (ICJ), disertai dengan hasutan publik untuk menggusur paksa warga Palestina," kata Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Palestina dalam sebuah pernyataan, mengacu pada putusan ICJ minggu lalu yang meminta Israel untuk mencegah "genosida" di Gaza.

Perang Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 26.000 warga Palestina, menurut pejabat kesehatan setempat, menghancurkan sebagian besar daerah kantong tersebut, dan membuat hampir 85 persen penduduk di wilayah tersebut mengungsi.

Serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober di Israel selatan menewaskan sekitar 1.140 orang dan para pejuang mengambil sekitar 250 tawanan, menurut versi Israel. Sekitar 100 orang di antaranya dikembalikan dalam kesepakatan dengan Hamas November lalu dalam pertukaran dengan tahanan Palestina.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: