BPS Ungkap Pertanian Penyangga IKN Menurun, Sekda Sri Wahyuni: Masukan untuk Evaluasi Kebijakan

Sekda Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni saat penyerahan bibit cabai dalam rangka pengendalian inflasi daerah, beberapa waktu lalu. -(Disway/ Istimewa)-
SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur (Kaltim) telah merilis hasil Sensus Pertanian Tahun 2023 (ST2023), sejak awal Bulan Desember 2023 ini.
Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni, data ini bakal menjadi evaluasi dan introspeksi pemerintah daerah (Pemda) terhadap program pembangunan yang sudah berjalan selama ini.
Sri Wahyuni mengingatkan, hasil sensus ini tentunya harus menjadi perhatian pemda di seluruh Kaltim.
“Perlu fakta dan data. Tentu, rilis data yang kita terima dapat memberikan masukan pemerintah untuk menentukan kebijakan,” kata Sri Wahyuni, saat Rakorda dan Launching Sensus Pertanian (ST2023) Provinsi Kaltim, di Balikpapan belum lama ini.
Data BPS, kata Sri, penting untuk menilai efektifitas program kerja pemda.
“Apakah program pertanian dalam arti luas sudah maksimal dikerjakan,” sambungnya.
Pemprov Kaltim berharap data ini dapat menjadi rujukan dalam penyusunan kebijakan strategis sektor pertanian di daerah.
Harapannya, dapat meningkatkan kualitas desain kebijakan bidang pertanian dalam arti luas di Kaltim.
BACA JUGA: BPS: Jumlah Usaha Tani di Kaltim Menurun 12,31 Persen
Pemprov bersama pemerintah kabupaten/kota diharapkan dapat berkolaborasi dengan baik. Sebab, ke depannya Kaltim bakal menjadi kota penyangga Ibu Kota Negara (IKN). Termasuk dalam bidang pertanian, untuk menyediakan bahan pangan bagi penduduk IKN.
“Saya mengajak, seluruh pihak untuk berkolaborasi. Melalui data ST2023 ini, kita dapat mengidentifikasi potensi, kebutuhan, dan peluang untuk memajukan sektor pertanian di Kaltim, sekaligus mendukung keberlanjutan IKN,” harapnya.
Diketahui, Pemprov Kaltim telah melakukan berbagai kebijakan dalam mengembangkan sektor pertanian dalam arti luas.
Diantaranya program sejuta hektare dalam rangka mewujudkan swasembada pangan lokal yang terpola seperti food estate yang tersebar pada sentra-sentra di tujuh kabupaten dan kota.
“Jadi tidak dalam satu hamparan kawasan,” tutupnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis hasil Sensus Pertanian 2023 (ST2023). Hasilnya, jumlah usaha pertanian di Kalimantan Timur (Kaltim) terus mengalami penurunan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.
Hasil Sensus Pertanian (ST) 2023 menunjukkan, usaha pertanian tahun 2023 sebanyak 210.582 unit. Sedangkan pada 2013 lalu, usaha pertanian di Banua Etam sebanyak 240.143 unit. Angkanya menurun 12,31 persen dalam satu dekade.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: