Targetkan Angka Stunting di Bawah 14 Persen, Hero: Wilayah Kita Luas
Hero Suprayetno.-(ist)-dp3a kukar
--
Kukar, NOMORSATUKALTIM - Pemerintah Kabupaten Kukar menargetkan penurunan angka stunting di wilayahnya menjadi di bawah 14 persen pada tahun 2024.
“Kalau di Kukar itu targetnya yang sudah ditentukan sekitar 14 persen, tetapi ini sudah mencapai 17 persen semoga kita bisa mengejar target itu di tahun 2024 mendatang menjadi 14 persen minimal mencapai itu,” kata Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kukar, Hero Suprayetno, Rabu (22/11/2023).
Untuk mencapai target tersebut, Hero mengatakan bahwa DP3A telah menyiapkan berbagai strategi dan program yang melibatkan semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun swasta.
Beberapa langkah yang telah dilakukan adalah melakukan pertemuan dengan stakeholder, sosialisasi, pendampingan, dan pemberian bantuan.
“Saya yakin ini sudah menjadi visi dan misi kepala daerah dan jadi tanggung jawab kita bersama. Jadi kita harus optimis bisa mengejar target tahun depan,” ujarnya.
Hero juga menjelaskan bahwa DP3A telah menentukan beberapa lokus prioritas untuk intervensi stunting, terutama di daerah-daerah yang terpencil dan sulit dijangkau.
Tantangan yang dihadapi cukup besar, mengingat luasnya wilayah Kukar yang terbagi menjadi 20 kecamatan.
“Kalau bicara pengeluaran pekerja dinas lapangan untuk kerja di lapangan itu tidak bisa dihindari, dan biayanya sudah ditentukan semua dan kita lokusnya yang jauh. Kita targetkan ke depan, berbeda dengan wilayah perkotaan seperti Bontang yang wilayahnya kecil mungkin sehari saja sudah selesai,” paparnya.
Strategi dan program yang telah disiapkan oleh DP3A bersama dengan pihak-pihak terkait, katanya, diharapkan dapat memberantas masalah stunting di Kukar.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kesehatan dan gizi ibu hamil dan anak-anak, serta mengikuti program-program yang diselenggarakan oleh pemerintah.
Seperti diberitakan sebelumnya, angka stunting di Kukar mencapai 17 persen, melebihi target nasional yang hanya 14 persen.
Stunting adalah kondisi di mana anak mengalami gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi dan faktor lingkungan yang buruk.
Stunting tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik dan mental anak, tetapi juga pada kualitas sumber daya manusia dan pembangunan daerah. (*/adv/dp3akukar_23)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: