Bank Indonesia Ikut Kembangkan Potensi Pangan dan Pariwisata Desa Budaya Sungai Bawang

Bank Indonesia Ikut Kembangkan Potensi Pangan dan Pariwisata Desa Budaya Sungai Bawang

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kaltim Budi Widihartanto memberikan bantuan secara simbolis kepada Desa Budaya Sungai Bawang.-istimewa/BIKaltim-

Samarinda, nomorsatukaltim – Bank Indonesia (BI) berkomitmen mengembangkan sektor pariwisata di Bumi Etam. Tidak hanya membantu peralatan, namun juga pendampingan bagi masyarakat sekitar.

Salah satunya adalah pemberian bantuan sosial ke Desa Budaya Sungai Bawang, Kecamatan Muara Badak, Kukar. Mayoritas penduduknya adalah Suku Dayak Kenyah. Alasan pemberian bantuan di sini lantaran Desa Sungai Bawang bisa menghasilkan patung, kerajinan manik dan pakaian tradisional untuk menjadi cenderamata bagi wisatawan. Begitu kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kaltim Budi Widihartanto.


“PSBI (Program Sosial Bank Indonesia) ini merupakan bentuk kontribusi nyata Bank Indonesia untuk membantu terwujudnya pemberdayaan masyarakat yang dilakukan secara sistematis dan terencana,” terang Budi dalam rilis resminya, Senin (30/10/2023).


Budi menambahkan, BI tidak hanya memberikan bantuan pendanaan atau material saja, tetapi juga pendampingan dan bimbingan. Dengan harapan bantuan yang diberikan dapat bermanfaat bagi si penerima. Budi juga sampaikan alasan pemberian bantuan ke Desa Budaya Sungai Bawang.


“Karena satu-satunya desa budaya di Kuakr yang memiliki agenda pertunjukan rutin mingguan yang mengangkat kebudayaan asli Suku Dayak Kenyah, sebagai upaya meningkatkan perekonomian daerah dan melestarikan budaya Dayak Kenyah itu sendiri,” lugasnya.


Bank Indonesia lanjutnya juga akan menyerahkan bantuan lain seperti pembangunan stand UMKM, kursi untuk penonton dan pengadaan kipas angin. Budi pun menuturkan PSBI ini nanti akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk bersinergi memberdayakan kelompok pariwisata di Kaltim.


“Kami juga akna membantu Desa Budaya Sungai Bawang dalam ketahanan pangan mengingat desa ini memiliki potensi pangan berupa padi. Diharapkan bisa menjadi upaya pengembangan destinasi wisata dan ketahanan pangan di Kaltim,” tutup Budi.


Terpisah, Ketua Kelompok Sadar Wisata (pokdarwis) Bawang Bangen, Kahang Lawai menyampaikan apresiasinya. “Semoga ke depan, pokdarwis ini dapat mendapat pembinaan juga dari Bank Indonesia,” harapnya.


 



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: