Kata Haji Aco Hilirisasi Pangan Makro Perlu Utamakan Hulu

Kata Haji Aco Hilirisasi Pangan Makro Perlu Utamakan Hulu

Nomorsatukaltim.com - Balikpapan menjadi daerah yang mempunyai ciri khas sebagai salah satu kota industri di Provinsi Kalimantan Timur. Namun tersebarnya perusahaan industri tidak banyak membantu soal hilirisasi  pangan skala makro. Salah satu anggota Parlemen Kota Balikpapan, Aco Kamaruddin mengatakan sebelum berbicara hilirisasi pangan, harus memperhatikan hulunya terlebih dahulu. “Karena termasuk dalam mempersiapkan bahan baku,” ujarnya, Selasa. Politisi Partai Nasdem ini menjelaskan secara kultur, di Balikpapan mempunyai identik tersendiri dengan industri dan jasa. "Sangat sulit bicara hilirisasi dan ketahanan pangan, karena harus mengutamakan hulu terlebih dahulu," ucapnya. Ia mengatakan kota yang menjadi gerbang Ibu Kota Negara harus mempersiapkan sektor pangan, bagaimana harus tercukupi, dengan penambahan jumlah penduduk yang semakin pesat. "Harus juga kita memikirkan pangan ini, bagaimana tercukupi dengan penambahan jumlah penduduk yang semakin drastis perkembangannya," paparnya. Pendapat Aco berbeda dengan pandangan Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan, yang optimistis soal hilirisasi industri pangan. Kepala Bidang Pangan dan Pertanian DP3 Balikpapan, Dharmawaty mengatakan kesiapannya jika kota ini digencarkan sebagai industri sektor pangan. Dharmawaty memaparkan kota ini tak cocok jika digenjot sektor produksi pertanian. Alasannya keterbatasan lahan. Namun, Balikpapan lebih tepat dijadikan industri sektor pangan. Seperti industri pengawetan pangan. Hal itu pernah dipaparkan saat review pengembangan industri di Kota Balikpapan. Ia berujar minimnya lahan dan banyaknya kawasan industri menjadi faktor ketidak mampuan Balikpapan untuk dijadikan lumbung produksi pangan. “Kita tidak cocok ketika terlalu ditekan soal produksi pertanian, karena kita tahu Balikpapan kawasan industrinya banyak, tapi kita siap ketika Balikpapan digenjot industri pangan,” paparnya, Kamis. Konsep industri pangan dan atau pengawetan pangan telah digagas Pemprov Kaltim, terutama ihwal pengembangan industri jangka panjang. “Dan akan dimulai dari tahun 2024 sampai 2040 an mendatang,” ujarnya. Nantinya, lanjut Dharmawaty, Kawasan Industri Kariangau yang akan dijadikan gudang pengawetan pangan atau pengolahan produk antara (intermediate products) bagi bahan pangan itu sendiri. “Kita sarankan juga lebih ke gudang pengawetan bahan pangan atau intermediatenya, bisa juga nanti sebagai hilirisasi pangannya seperti tepung dari singkong, yang dapat kita jalankan sektor industri,” jelasnya. Terkait hal itu, Pemerintah Provinsi Kaltim telah menetapkan Kelurahan Kariangau Kecamatan Balikpapan Barat sebagai calon lokasi pengawetan pangan. Pelaksanaannya menggunakan metode penyinaran radioaktif dan akselerator. (*/Adv) Reporter: Muhammad Taufik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: