Peminat Jargas Banyak, PPU Belum Dapat Tambahan Kuota Layanan

Peminat Jargas Banyak, PPU Belum Dapat Tambahan Kuota Layanan

PENAJAM PASER UTARA - Permintaan layanan jaringan gas (jargas) di Penajam Paser Utara (PPU) meningkat. Namun sayang minat itu belum bisa dipenuhi Kementerian ESDM dalam waktu dekat. Pada 2021 lalu setidaknya telah ada sekira 9.354 sambungan rumah (SR) di seluruh Benuo Taka. Itu hanya meliputi sebagian kecil rumah warga di 3 desa dan 9 kelurahan saja. Hasil dari 2 progam yang dilaksanakan pada 2018 dan 2020 lalu. Manfaat praktisnya menggunakan jargas gratis itu tentu menimbulkan keinginan warga lain mendapat layanan serupa. Belum lagi beberapa waktu belakangan, kelangkaan gas elpiji subsidi kerap terjadi. Maka dari itu, mereka meminta pada Pemkab PPU untuk ada tambahan kuota pada program selanjutnya. Usulan sambungan jargas baru sebanyak 15.000 SR telah diajukan ke Kementerian ESDM pada pertengahan Maret 2022. "Saya mewakili masyarakat PPU, terkait program jargas. Harapannya para pengendali kebijakan pada level Kementerian ESDM bisa mendengar," ucap Pj Sekkab PPU Tohar, Senin, (28/3/2022) kepada Disway Kaltim - nomorsatukaltim.com. Padahal pengajuan usulan itu juga dilakukan tahun lalu untuk program tahun ini dengan jumlah yang sama. Namun itu hingga kini belum dapat diakomodasi. "Kita di PPU juga menginginkan itu, untuk segera menambah kuota di lapangan. Karena masih banyak dapat permintaan dari masyarakat. Agar dapat perlakuan yang sama dengan warga yang sudah lebih dulu mendapatkan fasilitas itu," imbuhnya. Terpisah, Sekretaris Direktorat Jenderal Minyak dan Gas (Ditjen Migas) Kementerian ESDM Alimuddin Baso menyebutkan pada 2022 wilayah Kaltim belum masuk dalam program prioritas pembangunan jargas. Adapun alokasi anggaran sekira Rp215 miliar untuk pemasangan jargas sekira 25.605 SR itu hanya diperuntukkan Pulau Jawa dan Sumatera. "Belum ada perintah hingga saat ini. Kita juga sedang membangun di daerah lain, maka itu tahun berjalan belum ada alokasi khusus untuk itu," ujarnya. Alasan pemerintah pusat ialah lantaran anggaran yang dialokasikan sangat terbatas. Sehingga pembangunan masih diprioritaskan untuk daerah-daerah lain yang belum ada jargas. "Di wilayah Jawa juga belum ada yang kebagian. Jadi tahun ini sementara belum ada kuota untuk Kaltim. Karena kemampuan anggaran kita terbatas. Tapi ini akan menjadi masukan untuk kami. Nanti kita akan bahas bersama," ungkap Alimuddin. Namun begitu, ia mengungkapkan Kalimantan keseluruhan sudah masuk dalam radar prioritas pembangunan ke depan. Setidaknya untuk persiapan menyambut IKN Nusantara wilayah PPU saja memiliki potensi 465.000 sambungan aliran gas rumah tangga. "Tapi kita sudah buat studi untuk keberlanjutan pembangunan di Kalimantan," pungkasnya. (rsy/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: