Ngobrol Santai Bareng Kepala SKK Migas Kalsul Azhari Idris
SAMARINDA, nomorsatukaltim.com – Lonjakan harga minyak akibat perang Rusia-Ukraina diyakini tidak akan berdampak lama. Fenomena ini hanya sesaat. Begitu kata Kepala Perwakilan SKK Migas Kalimantan Sulawesi Azhari Idris. Tampil dengan style santai, kaos oblong dan celana hitam, Azhari begitu lahapnya menyantap hidangan kepala ikan di salah satu rumah makan di Samarinda. Ditemani Manajer Senior Departemen Humas SKK Migas Wisnu Wardhana. Juga beberapa staf lain. Beragam topik dibicarakan. Perang Rusia-Ukraina di antarnaya. Sampai efek perang pada bisnis perminyakan nasional. “Kenaikan harga ini cuma booming sesaat, bukan fluktutasi harga yang normal. Nanti begitu perang usai harganya kembali normal, bisa juga turun,” katanya. Karena harga minyak sedang naik hingga mencapai 100 dollar per barel, otomatis harga minyak nasional mengikuti. Efek berantai lainnya bagi daerah penghasil. Khususnya dari Participating Interest (PI) Blok Mahakam. Pemkab Kukar dan Pemprov Kaltim ketiban untung. “Hasil PI Blok Mahakam kemungkinan meningkat karena efek perang Rusia-Ukraina, dimana harga minyak juga ikut tinggi,” sambungnya. Obrolan Jumat (18/3/2022) malam itu tidak hanya seputar perminyakan. Tapi juga membahas perang Rusia-Ukraina dan dampaknya pada perpolitikan global. Dimana Amerika Serikat kini tidak lagi menjadi dominan dalam politik internasional. Ada Rusia dan Tiongkok sebagai poros kekuatan baru. Ia menceritakan lagi saat Iran sempat di embargo oleh negara-negara Barat. Negeri para Mullah itu tetap survive. Bahkan masih bisa menjual minyaknya ke negara-negar lain. Indonesia salah satunya. Nah, penerapan sanksi negara Barat terhadap Rusia pun tidak membuat negara itu ketar ketir. Malah justru Eropa yang takut. Karena akan mengalami krisis energi. “Jerman bahkan tidak mengindahkan kata-kata Amerika lagi.” Lalu apa yang bisa dipetik dari fenomena itu? Kata Azhari banyak. Putra Aceh kelahiran Bireuen ini menyebut fenomena tersebut sebagai new normal politik global. Ada dua new normal di era ini. Pertama, gaya hidup masyarakat yang senantiasa menggunakan masker selama pandemi. Kedua, tidak lagi superioritasnya Amerika Serikat dalam perpolitikan global. Azhari cs hanya mampir ke Samarinda. Esok harinya lanjut ke Tenggarong, Kutai Kartanegara. Ia akan menghadiri undangan pelantikan dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kukar di Tenggarong. Kebetulan pula ia ingin bertemu dengan Bupati Kukar Edi Damansyah. Membicarakan berbagai program kerja sama. Ia sempat usulkan agar pemerintah membuat wadah pusat pelatihan tenaga perminyakan di kawasan IKN. Sehingga masyarakat luar Kaltim pun bisa ikut. Setelah di training, peserta nanti bisa dimagangkan di RDMP Balikpapan. “Kita punya RDMP terbesar di Indonesia di Balikpapan. Ini kaitannya dengan pengembangan SDM lokal,” sarannya. Di antara topik pembahasan juga membicarakan rencana mengadakan press gathering bersama jurnalis di Kaltim. Saat ini kegiatan tersebut sempat vakum dua tahun. Lantaran pandemi melanda. “Kami sudah sempat usulkan ke K3S, termasuk bagaimana prokes ketat dan sebagainya. Tapi masih nunggu perkembangan lebih lanjut,” ucap Manajer Senior Departemen Humas SKK Migas Wisnu Wardhana. Yang ditakutkan jika acara diselenggarakan, angka positif justru meningkat. “Nanti nama baik SKK yang jadi korban,” imbuh Wisnu. Hampir dua jam lebih pembicaraan berlangsung. Azhari cs bergegas menuju hotel untuk beristirahat. (boy)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: